Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Media Vietnam merasa khawatir tim nasionalnya tertinggal jauh dari para rival seperti Timnas Indonesia dan Thailand.
Fakta bahwa tidak banyak pemain Vietnam di luar negeri atau bintang naturalisasi membuat skuad Golden Star Warriors berisiko tertinggal di peta sepak bola regional.
Baru-baru ini, pemain Vietnam di luar negeri yakni Andrej Nguyen An Khanh dipanggil untuk menjadi bagian dari Timnas Republik Ceska U-19 setelah bermain mengesankan dalam seragam klub Sigma Olomouc.
Pemain kelahiran 2005 itu pernah dipanggil langsung oleh pelatih Philippe Troussier untuk membujuknya kembali bergabung dengan Vietnam U-23, namun ditinggalkan sebelum Kualifikasi Piala Asia U-23 2024.
Gelandang berusia 19 tahun itu juga tidak masuk dalam daftar skuad tim Vietnam untuk pertandingan persahabatan dengan Palestina pada September 2023, sehingga harus kembali ke Eropa.
Fakta bahwa Philippe Troussier memanggil Andrej Nguyen An Khanh namun kemudian langsung menyingkirkan pemain tersebut, membuat banyak pihak merasa kecewa.
Andrej Nguyen An Khanh telah membuktikan kemampuannya saat berlaga di Eropa dan fokusnya bersama Republik Ceska U-19 menjadi bukti nyata.
Baca Juga: Ranking FIFA Merosot Drastis Gara-gara Timnas Indonesia, Ini Reaksi Fans Vietnam
Dengan situasi saat ini, harapan sang pemain untuk memperkuat Timnas Vietnam menjadi terguncang.
Hal itu juga merupakan sebuah pukulan telak yang dapat memengaruhi keputusan deretan pemain Vietnam di luar negeri untuk berkontribusi pada tim nasional.
Pasalnya, sepak bola Vietnam masih memiliki sumber daya pemain yang melimpah di seluruh dunia.
Beberapa nama di antaranya yaitu Vo Tien Dung (nama di Hungaria adalah Dani Vo) lahir pada tahun 2006, tinggi 190 cm, bermain sebagai bek tengah untuk tim Rakospalotai EAC U-19 (bermain di grup 2 turnamen Hungaria U-19).
Ada pula Duy Duong (bermain untuk Puskas Akademia FC, tim muda Hungaria), Vadim Nguyen (lahir tahun 2005, FK Rostov Club, Rusia), Alex Bui (lahir tahun 2005, tinggi 174 cm) bermain untuk tim U-19 Bohemians Praha 1905 FC (Ceska).
Kemudian ada Julien Nguyen (lahir tahun 2006, tinggi 182 cm) bermain untuk tim Rayo Vallecano Academy U-18 (Spanyol), Tony Pham (2005, tinggi 184 cm) bermain untuk tim HJK Helsinki U-19 (Finlandia) hingga Kevin Cao (lahir di 2006, bermain untuk U-19 Union Berlin).
Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) telah berulang kali menyatakan bahwa mereka siap menyambut pemain di luar negeri yang memiliki keinginan untuk berkontribusi pada tim nasional.
Namun, semuanya hanya sekadar kata-kata kosong ketika kebijakan khusus untuk menghubungi, menarik orang-orang berbakat, mendukung naturalisasi masih belum jelas.
Pemain keturuan seperti Lac Hong masih nyaris tak berdaya dalam menemukan mekanisme agar bisa segera mengenakan seragam Golden Star Warriors.
Kemudian, seiring berjalannya waktu, lambat laun mereka menjadi putus asa dan bahkan menyerah.
Selain pemain di luar negeri, bintang naturalisasi berkualitas tinggi di Liga Vietnam juga berulang kali mencoba bergabung dengan tim asuhan Philippe Troussier.
Mereka adalah Hendrio Araujo, Marlon Rangel, dan Rafaelson.
Namun keinginan pemain-pemain tersebut sulit terwujud ketika di Vietnam masih belum ada mekanisme yang lebih terbuka dalam permasalahan ini, dan VFF terlalu lambat.
Melihat situasi tersebut, media Vietnam (Danviet.vn) kemudian membandingkannya dengan apa yang dilakukan oleh Timnas Indonesia.
Danviet.vn menilai Indonesia lebih cepat dalam hal mengurus proses naturalisasi pemain untuk bergabung ke tim nasional.
"Mari kita lihat apa yang telah dilakukan Indonesia dalam beberapa waktu terakhir," tulis artikel yang dimuat Danviet.vn.
"Mereka siap mencari, bertemu langsung, meyakinkan, dan menciptakan segala syarat bagi pemain Indonesia di luar negeri untuk menjadi warga negara yang dinaturalisasi."
"Ini membantu tim nasional Sepuluh Ribu Pulau menjadi lebih kuat secara signifikan."
"Tim Garuda dipastikan bisa menurunkan hingga 15 pemainnya yang bermain di luar negeri untuk menghadapi timnas Vietnam pada Maret mendatang."
"Pendekatan yang dilakukan Indonesia merupakan hal yang belum mampu dilakukan oleh VFF, setidaknya hingga saat ini."
"Namun demikian, jika Anda terlalu lambat dalam memanfaatkan sumber daya Vietnam di luar negeri dan naturalisasi dalam konteks di mana pilar-pilar tersebut secara bertahap melewati puncaknya dan elemen-elemen muda belum benar-benar matang, sepak bola Vietnam akan memiliki risiko besar tertinggal dari Thailand, Indonesia, dan bahkan Malaysia di masa depan."
"Sudah waktunya bagi kita untuk memiliki mekanisme yang lebih terbuka mengenai masalah ini."
"Karena hal ini telah menjadi tren umum di kawasan (Asia) dan dunia."