Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Mantan pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, menyebut tiga pemain paling profesional di masa kepemimpinannya.
Solskjaer masih belum duduk di kursi pelatih sejak oleh Manchester United pada November 2021 lalu.
Kinerja pelatih asal Norwegia itu pada awal kepemimpinannya di Old Trafford sejatinya tidak buruk-buruk amat.
Solskjaer membawa Setan Merah finis di posisi ketiga dan kedua dalam dua musim penuh pertamanya di klub.
Baca Juga: Pelatih Man United Ungkap Alasan Mainkan Antony di Menit Terakhir Lawan Fulham
Namun, ia dipecat pada musim keempatnya setelah Man United menelan lima kekalahan dari tujuh pertandingan.
Kekalahan 1-4 dari Watford pada musim 2021-2022 menjadi laga perpisahan Solskjaer sebagai pelatih Man United.
Solskjaer meninggalkan Man United di posisi ketujuh klasemen dengan jarak enam poin dari zona Liga Champions.
Ia meraih total 59 kemenangan di Liga Inggris selama masa jabatannya di Old Trafford.
Dua tahun berlalu sejak kepergian Solskjaer, profesionalisme pemain menjadi salah satu masalah terbesar di Man United.
Masalah tersebut membuat Erik ten Hag harus meminjamkan Jadon Sancho ke Borussia Dortmund.
Ada pula keributan yang muncul setelah Marcus Rashford melanggar aturan dengan mengunjungi klub malam akhir Januari lalu.
Berbicara mengenai profesionalisme, Solskjaer baru-baru ini kembali mengenang bagaimana hal itu dibangun di eranya.
Dalam wawancara baru-baru ini, ia menyebutkan tiga pemain yang tidak pernah memiliki masalah disiplin dengannya.
Ketiga pemain tersebut adalah trio gelandang Fred, Scott McTominay, dan Nemanja Matic.
Dari ketiga nama tersebut, hanya McTominay yang hingga saat ini masih berseragam Man United.
“Saya menyukai lini tengah Fred, Scott McTominay, dan Nemanja Matic," kata Solskjaer, dikutip SuperBall.id dari SportBible.
"Profesional yang tepat yang memberikan segalanya."
"Anda tahu apa yang akan Anda dapatkan dan sebagai manajer, senang mengetahui apa yang akan Anda dapatkan."
"Ini adalah hal terburuk ketika Anda tidak tahu apakah sebuah tim akan tampil atau tidak,” ucapnya.
Meskipun pekerjaannya di Old Trafford berakhir pahit, Solskjaer masih mengingat momen-momen manis di eranya.
“Saya memenuhi tugas awal saya di United, dan saya membuat orang-orang kembali tersenyum," kata Solskjaer.
"Membuat tim menang. Meletakkan dasar untuk penampilan bagus melawan semua tim. Dan saya melakukan itu."
"Kami tidak terkalahkan di laga tandang selama 29 pertandingan. Tidak mudah untuk melakukan itu."
"Kami pergi ke tempat seperti Manchester City dan mengalahkan mereka."
"Kami tidak memenangi liga tetapi percayalah, finis kedua dan ketiga dengan skuad saya sudah merupakan suatu prestasi,” tambahnya.