Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas Vietnam, Philippe Troussier, saat ini tengah berada di bawah tekanan menyusul hasil minor dalam beberapa laga terakhir.
Teranyar, The Golden Star Warriors menelan tiga kekalahan beruntun dan tersingkir di fase grup Piala Asia 2023.
Hasil mengecewakan tersebut membuat posisi Troussier di kursi pelatih Vietnam kian terancam.
Pada Maret ini, Troussier akan memimpin timnya menghadapi dua laga melawan Timnas Indonesia.
Baca Juga: Penilaian Troussier terhadap Cara Shin Tae-yong Naturalisasi Pemain secara Masif
Tepatnya, kedua tim bertemu di laga lanjutan Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Vietnam akan bertandang ke Indonesia pada Kamis (21/3/2024) sebelum menjamu sang rival lima hari kemudian.
Tidak sedikit yang menilai nasib Troussier akan ditentukan oleh hasil dari dua pertandingan tersebut.
Namun, pakar sepak bola asal Vietnam Ha Quang Minh meminta laga kontra Indonesia tidak dijadikan penentu nasib Troussier.
Ia menilai Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) tidak boleh terburu-buru memecat Troussier jika Vietnam kalah.
Menurutnya, Troussier layak diberi kesempatan untuk memimpin Vietnam hingga Piala Asia U-23 2024 April mendatang.
Ia berpendapat bahwa melakukan pergantian pelatih secara mendadak belum tentu merupakan keputusan bijak.
"Sayangnya, saya bukan presiden VFF," kata Quang Minh, dikutip SuperBall.id dari Soha.vn.
"Namun jika saya berhak mengambil keputusan, hasil dua pertandingan melawan Indonesia tidak cukup bagi saya untuk terburu-buru menilai Troussier."
Baca Juga: Philippe Troussier: 80 Persen Orang Vietnam Berharap Kami Kalah dari Timnas Indonesia
"Saya akan melihat bagaimana Timnas Vietnam beroperasi terlebih dahulu."
"Jika hasilnya tidak positif tetapi operasi menunjukkan faktor positif dalam jangka panjang, Troussier harus diberi kesempatan untuk melanjutkan di Piala Asia U-23 mendatang."
"Apalagi, mulai saat ini hingga akhir April, waktunya masih terlalu singkat."
"Mengubah posisi kepelatihan secara tiba-tiba belum tentu merupakan keputusan bijak," tambahnya.
Lebih lanjut, Quang Minh juga mengungkapkan alasan mengapa Troussier belum bisa mencapai kesuksesan bersama Vietnam.
"Ada banyak alasan, tapi alasan paling mendasar adalah Troussier ingin melakukan revolusi besar."
"Namun karena alasan subjektif dan objektif, ia tidak mampu membangun tim dengan transisi yang baik dari generasi Nguyen Quang Hai ke generasi Pham Tuan Hai."
"Pergantian personel yang tiba-tiba dan berlebihan dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan Timnas Vietnam gagal menjamin kualitas dan pengalaman."
"Mungkin Troussier perlu segera belajar dari hal ini, terutama dengan tim asisten dan analisnya," ucapnya.