Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kena Mental karena Lemparan Pratama Arhan, Eks Pemain: Bek Vietnam Bodoh!

By Eko Isdiyanto - Sabtu, 23 Maret 2024 | 11:00 WIB
Egy Maulana Vikri (kanan) tampak akan menendang bola dalam laga grup F babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara timnas Indonesia versus timnas Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

SUPERBALL.ID - Publik Vietnam tengah gempar karena kekalahan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dari Timnas Indonesia, lemparan Pratama Arhan kembali menjadi perbincangan.

Pratama Arhan kembali jadi aktor di balik kemenangan Timnas Indonesia atas Vietnam melalui spesialisasi lemparan ke dalamnya.

Lemparan ke dalam Arhan di menit ke-52 gagal diantisipasi pemain Vietnam yang menumpuk di dalam kotak penalti hingga menciptakan kemelut.

Egy Maulana Vikri yang berdiri di posisi tepat sukses memanfaatkan itu, menceploskan bola yang mengarah padanya tanpa hadangan berarti dari kiper Filip Nguyen.

Satu gol itu bertahan hingga laga usai, Vietnam pulang ke Hanoi dengan membawa kekalahan pertama mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Juga: Ingin Balas Dendam ke Timnas Indonesia, Ini yang Dilakukan Vietnam Setibanya di Hanoi

Kembali menelan kekalahan karena lemparan Pratama Arhan menjadi sesuatu yang sulit diterima publik Vietnam, termasuk bagi para mantan pemain.

Eks gelandang Vietnam, Nguyen Manh Dung, menilai Vietnam saat ini sudah tidak memiliki pemain yang kuat sehingga mudah diacak-acak lawan.

Termasuk bagaimana Pratama Arhan kembali meninggalkan luka profesional dan psikologis untuk sepak bola Vietnam lewat lemparannya.

"Terlepas dari siapa pelakunya, apakah lemparan ke dalam efektif? Banyak tim di dunia yang melakukannya, namun golnya belum sebanyak Indonesia," ucap Manh Dung.

Baca Juga: Hasil Laga Uji Coba - Berkat Gol Penalti, Timnas U-20 Indonesia Terhindar dari Kekalahan Lawan China

"Masalahnya karena pertahanan tim lawan di seluruh dunia, mereka punya cara untuk melawan."

"Cara itu tidak buruk sama sekali, karena nyatanya lemparan ke dalam tidak seberbahaya tendangan sudut."

"Namun lemparan ke dalam merupakan unsur kejutan," imbuhnya.

Manh Dung menyoroti betapa bodohnya pemain bertahan Vietnam yang satu pun tidak memiliki inisiatif melakukan skema guna menghalau bola hasil lemparan Arhan.

Baca Juga: Hasil Laga Uji Coba - Timnas U-20 Indonesia Tertinggal dari China di Babak Pertama

Koordinasi bek Vietnam kacau balau, sehingga menciptakan celah yang kemudian dimanfaatkan pemain Indonesia untuk mencetak gol.

"Seringkali orang mengira lemparan ke dalam itu jarak dekat, tidak terlalu jauh," ujar Manh Dung.

"Terkadang menimbulkan subjektivitas, karena lemparan ke dalam ringan, tidak sekuat tendangan sudut dengan kaki."

"Sehingga terkadang pihak bertahan tidak memikirkan lintasan bola, apakah kekuatan bola tersebut cukup untuk memengaruhi gawang."

Baca Juga: Kritik Taktik Philippe Troussier Lawan Timnas Indonesia, Pundit Vietnam: Kita Bukan Man City

"Namun dengan lemparan ke dalam, pelempar memiliki kendali lebih besar atas di mana dan bagaimana cara melempar."

"Saat mereka melakukan lemparan ke tempat yang sudah dilatih dengan baik, misalnya sundulan terbalik, terkadang hal itu mengejutkan lawan."

"Kesalahan utama pertahanan Vietnam adalah kesadaran diri dan kurangnya inisiatif."

"Tidak ada pemimpin pertahanan yang mengarahkan siapa yang harus ditandai dan bagaimana caranya."

"Jika demikian, masyarakat akan mengamati apakah masih ada yang perlu ditutupi."

"Seperti dulu kalau saya bermain sebagai bek tengah, saya selalu seperti itu, saya selalu mengkoordinasikan posisi berdiri, posisi itu tertutup.

"Dan jika ada celah yang bisa terjadi, saya akan mengambil posisi itu."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P