Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pernyataan Justin Hubner seusai Timnas Indonesia meraih dua kemenangan beruntun atas Vietnam dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 menuai kritikan dari suporter Vietnam.
Ucapan pemain naturalisasi dari Belanda itu dianggap menyinggung dan tendensius, padahal sebenarnya hanya wujud kegembiraan saja.
Timnas Indonesia awalnya hanya menang tipis 1-0 dengan susah payah saat menjadi tuan rumah di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 21 Maret lalu.
Itu pun tak lepas dari kesalahan bek Vietnam ketika berusaha clearance, tapi jatuh di kaki Egy Maulana Vikri dan berbuah gol.
Menjelang pertemuan kedua di Stadion My Dinh, Hanoi, 26 Maret, Philippe Troussier dan seluruh pemainnya sangat yakin bisa membalikkan keadaan.
Ternyata, yang terjadi justru sebaliknya, Timnas Vietnam hancur lebur dengan skor 0-3.
Baca Juga: Pelatih Timnas Malaysia Bertekad Dampingi Shin Tae-yong ke Putaran Ketiga
Hasil luar biasa itu sekaligus mengakhiri paceklik 20 tahun Timnas Indonesia tak pernah menang di My Dinh.
Dua gol pertama terjadi berkat campur tangan langsung empat pemain naturalisasi.
Gol pertama tercipta melalui sundulan Jay Idzes menit kesembilan berkat asis sepak pojok Thom Haye.
Gol kedua datang dari Ragnar Oratmangoen menit ke-23 setelah menerima asis Nathan Tjoe-A-On.
Sedangkan gol ketiga berasal dari striker dalam negeri Ramadhan Sananta pada menit ke-90+8.
Gol yang tak disangka itu terjadi setelah Ramadhan mendapat bola muntah hasil tendangan pemain Indonesia yang membentur tiang gawang.
Dua kekalahan itu benar-benar merusak struktur dan harapan The Golden Star Warriors.
Dampaknya sangat luar biasa bagi Vietnam, mulai dari pemecatan Troussier, hampir pasti gagal ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, dan terjerembab sangat dalam di ranking FIFA hingga 10 tingkat.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026 Belum Cukup, Shin Tae-yong Ditagih Prestasi
Dengan hanya 3 poin, Vietnam kini sangat bergantung pada hasil Indonesia dalam dua pertandingan sisa.
Pasukan Shin Tae-yong hanya butuh satu kemenangan atau minimal 3 poin dari dua laga itu untuk lolos ke putaran ketiga.
Skuad Garuda akan menjamu Irak dan Filipina pada 6 dan 11 Juni mendatang.
Sedangkan Vietnam pada tanggal yang sama bertandang ke markas Irak dan menjamu Filipina.
Para pemain Timnas Indonesia kini sangat percaya diri lolos.
Setelah menang telak atas Vietnam, Justin Hubner menyatakan, lawannya itu ternyata tak sekuat yang dibayangkan.
"Indonesia meraih dua kemenangan melawan Vietnam dengan skor 1-0 dan 3-0. Mengalahkan lawan ini terlalu mudah," tegas Justin.
Baca Juga: Timnas Indonesia Makin Ganas, Pejabat Timnas Indonesia Beri Kisi-kisi soal Nasib Shin Tae-yong
Bek tengah berusia 20 tahun itu menjadi salah satu pemain Timnas Indonesia yang tampil menonjol saat melawan Vietnam.
Pemain bernama lengkap Justin Quincy Hubner tersebut berhasil melakukan 7 intersepsi, tertinggi di lapangan.
Dia masih tercatat sebagai pemain Wolverhampton Wanderers yang baru saja dipinjamkan ke Cerezo Osaka, klub liga utama Liga Jepang.
Ucapan Justin yang dimunculkan dalam media Vietnam Dan Tri itu menuai respons beragam dari sejumlah suporter Tim Naga Emas.
"Saya yakin Anda akan sangat sedih ketika bertemu Vietnam lagi di pertandingan atau turnamen apa pun setelah 26 Maret 2024. Ingat saya. Sekarang nikmatilah," ujar Hung.
Dong Van Ha kemudian berkomentar, Asia Tenggara adalah wilayah dataran rendah sepak bola dunia.
"Menang atau kalah hanyalah satu hal, tapi meminjam pemain asing untuk meraih prestasi itu hanyalah prestasi sementara," katanya.
"Saya masih suka menonton pemain berkulit gelap di wilayah ini, belahan bumi paling selatan Indonesia."
Dia lalu menyindir kehadiran sejumlah pemain naturalisasi.
"Bagi Vietnam, perlu memiliki arah yang jelas untuk membatasi naturalisasi pemain asing dan harus menggunakan pemain dalam negeri berjumlah besar agar mereka bisa bermain dengan semangat bendera nasional dan bangsa Vietnam di semua lini!" tegasnya.
Suporter Vietnam lainnya, Nguyen Thanh, berkomentar, "Indonesia (dulu) tidak pernah berani meremehkan Vietnam. Tapi sejak Troussier melatih, mereka hanya menganggap Vietnam berada di level yang sama dengan Laos dan Kamboja."