Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Posisi pelatih kepala Timnas Vietnam sejak kepergian Philippe Troussier menjadi topik yang mendapat banyak perhatian.
Pada 30 Maret kemarin, surat kabar Korea Selatan juga melaporkan bahwa dua ahli strategi yakni Kim Do-hoon dan Kim Sang-sik telah mengirimkan dokumen ke Vietnam.
Kim Sang-sik adalah orang pertama yang mengumumkan bahwa ia ingin memimpin Timnas Vietnam.
Sebelum menjadi pelatih, Kim Sang-sik adalah bek tengah terkenal di Negeri Kimchi.
Pria kelahiran 1976 itu bermain sebagai bek tengah dan memenangi kejuaraan K-League 1 tiga kali saat berseragam Seongnam Ilhwa (1999-2008).
Pada tahun 2009, ia pindah ke Jeonbuk Hyundai Motors dan memenangi gelar juara 2 kali lagi.
Pensiun pada tahun 2013, Kim Sang-sik beralih ke kepelatihan sebagai asisten di Jeonbuk Hyundai Motors.
Setelah 8 tahun, ia dipromosikan menjadi pelatih kepala.
Ini adalah pertama dan satu-satunya bagi Kim Sang-sik menerima tugas ini dalam karier kepelatihannya.
Baca Juga: Timnas Vietnam Tetap Sulit Bangkit Meski Park Hang-seo Balik Lagi, Dia Bukan Obat Ajaib!
Kim Sang-sik juga memulai karier kepelatihannya secara mengesankan dengan meraih gelar juara K-League 1 pada tahun 2021 dan Piala FA Korea pada tahun 2022 (finis kedua di K-League 1 pada tahun yang sama).
Jika dinilai berdasarkan prestasi, sudah pasti Kim Sang-sik adalah pelatih yang dinilai cocok untuk meneruskan tugas Troussier di Timnas Vietnam.
Namun, para ahli di Korea tidak terlalu terkesan dengan pelatih berusia 47 tahun tersebut.
Di tahun pertamanya sebagai pelatih, ia membantu Jeonbuk Hyundai Motors menjadi juara namun harus melalui perlombaan ketat untuk mengalahkan Ulsan Hyundai dengan selisih 2 poin.
Ulsan Hyundai mengalami krisis di skuadnya, sehingga performa tim pun dinilai kurang meyakinkan.
Di Liga Champions Asia, Jeonbuk Hyundai Motors berada satu grup dengan tim Vietnam HAGL namun kesulitan di kedua pertandingan (menang 1-0 dan seri 1-1).
Mereka hanya menempati peringkat kedua grup, di belakang Yokohama Jepang.
Performa yang tidak stabil sering menjadi masalah bagi tim yang dipimpin oleh Kim Sang-sik.
Selain itu, Kim Sang-sik juga mendapat kritik keras karena gaya permainannya yang terlalu defensif dan penguasaan bola yang aman.
Filosofinya adalah jangan pernah terburu-buru mencetak gol kecuali pertandingan akan segera berakhir atau kebobolan.
Selain itu, penggunaan pemainnya di lapangan juga dinilai cukup konservatif.
Meski kedalaman tim cukup, ia rela membiarkan satu pemain bermain di banyak posisi karena menjamin kepercayaan.
Alhasil, saat terakhirnya memimpin Jeonbuk Hyundai Motors, banyak pemain yang cedera dan berujung pada hasil buruk hingga memaksanya mengundurkan diri.
Kandidat kedua yang disebutkan media Korea adalah Kim Do-hoon, pelatih yang pernah diisukan bakal merapat ke Persib Bandung.
Beberapa waktu lalu, nama Kim Do-hoon santer dikaitkan dengan Persib oleh warganet untuk menggantikan Luis Milla.
Dibandingkan dengan Kim Sang-sik, Kim Do-hoon tidak terlalu menonjol dalam hal kepelatihan.
Tuan Kim Do-hoon memulai karier kepelatihannya sebagai asisten pelatih Seongnam Ilhwa Chunma dari tahun 2005 hingga 2012.
Pada tahun 2013 ia pindah menjadi asisten pelatih untuk tim Gangwon, sebelum mulai memimpin Incheon United dua tahun berikutnya.
Kim Do-hoon adalah pelatih yang antusias di lapangan dan bersedia menang atau kalah dengan lawan untuk melindungi murid-muridnya.
Pada tahun 2020, ia mengakhiri kiprahnya di Korea dan pindah ke kepelatihan di Singapura.
Di sana, ia memimpin Lion City Sailors dan pelatih kelahiran 1970 itu membuat heboh fans Singapura saat bertarung dengan juru taktik Tampines Rovers Mustafic Fahrudin.
Setelah itu, Federasi Sepak Bola Singapura dan polisi harus turun tangan dan mendisiplinkannya.
Selain itu, pelatih berusia 54 tahun itu juga pernah bertemu dengan mantan pelatih legendaris Timnas Vietnam Park Hang-seo dalam laga persahabatan.
Secara umum, kedua kandidat yang disebutkan oleh media Korea sangat menarik.
Mereka juga memiliki prestasi tertentu di masa lalu, apalagi keduanya sukses di Asia dan pernah menjalin kontak dengan pemain Vietnam.
Namun, hingga saat ini Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) belum mengumumkan pendekatan apa pun.