Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Wakil Asia Tenggara seperti Timnas U-23 Indonesia, Thailand, Malaysia dan Vietnam akan bersaing sengit untuk mendapatkan kesempatan lolos ke babak perempat final Piala Asia U-23 2024.
Piala Asia U-23 tidak pernah menjadi 'ajang yang bagus' bagi tim wakil Asia Tenggara.
Sepanjang sejarah, hanya satu wakil ASEAN yang mencapai babak semifinal Piala Asia U-23 yakni Vietnam pada edisi 2018 (finis sebagai runner-up).
Sedangkan pada edisi tahun 2013, 2016, 2020, 2022, tim sepak bola remaja Asia Tenggara paling tinggi hanya melaju ke babak perempat final.
Prestasi itu seperti yang pernah diraih oleh Malaysia (2018), Thailand (2020) dan Vietnam (2022).
Alasan tim-tim U-23 Asia Tenggara sering tersingkir di awal turnamen Asia adalah karena negara-negara sepak bola terkemuka seperti Jepang, Korea, Uzbekistan, Arab Saudi, Australia, dan Irak memiliki rekor yang sangat bagus di level U-23.
Sebagian besar di babak putaran final, setidaknya 3 dari 6 tim yang disebutkan di atas selalu lolos ke semifinal.
Berbeda dengan tim U-17 atau U-19, tim U-23 merupakan level yang paling dekat dengan timnas senior.
Ditambah lagi, pada usia ini, pemain telah mengembangkan keberanian bertarung dan pemikiran taktis yang relatif jernih, sehingga kejutan jarang terjadi.
Apalagi di tahun-tahun ketika Piala Asia U-23 identik dengan kualifikasi Olimpiade (2016, 2020, dan 2024), negara-negara sepak bola kuat akan mengirimkan tim U-23 yang optimal untuk mengikuti turnamen Asia.
Artinya, peluang untuk mengejutkan tim-tim muda semakin sempit.
Meski demikian, bukan berarti di turnamen tahun ini, Timnas U-23 Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam tidak punya peluang.
PELUANG WAKIL ASEAN DI PIALA ASIA U-23 2024
Di Grup D, Timnas U-23 Uzbekistan merupakan tim yang paling diunggulkan lolos ke babak berikutnya.
Dengan demikian, maka perebutan peringkat kedua grup akan menjadi pertarungan sengit antara Vietnam, Malaysia, dan Kuwait.
Situasi ini dipercaya bakal menjadi pertarungan antara dua tim ASEAN (Vietnam dan Malaysia), karena Kuwait bukan lawan yang kuat.
Wakil Asia Barat itu baru saja kalah 2-4 dari Thailand U-23 dan terus menerus gagal dalam beberapa waktu terakhir, dengan kekuatan yang tak kalah dengan tim-tim Asia Tenggara.
Kuwait U-23 juga menghadapi kerugian ketika menjelang dimulainya turnamen, mereka belum dapat mengumpulkan kekuatan penuh.
Dibandingkan dengan kunjungan sulit Asia Barat lainnya seperti Arab Saudi, UEA atau Irak, jelas bahwa berada di grup yang sama dengan Kuwait dianggap lebih mudah bagi Vietnam dan Malaysia.
Kemungkinan besar, salah satu dari dua wakil Asia Tenggara itu akan memiliki tiket lolos babak grup jika bermain sesuai kemampuan dan menghitung poin performa dengan tepat.
Timnas U-23 Indonesia tergabung di Grup A bersama tuan rumah Qatar, Australia, dan Yordania.
Namun, di antara ketiga lawan tersebut, hanya Australia U-23 yang tampil lebih menonjol.
Qatar telah mencapai semifinal Piala Asia U-23 dua kali (2016, 2018), namun sepak bola Qatar usia muda tidak cukup stabil untuk secara teratur menghasilkan pemain tingkat tinggi.
Buktinya, dalam dua final terakhir, Qatar U.23 semuanya terhenti di awal babak penyisihan grup, tidak memenangkan satu pertandingan pun.
Begitu pula Jordan yang baru saja menggemparkan ajang Piala Asia, namun di level U-23, wakil Asia Barat itu tak terlalu kuat.
Ini adalah dua lawan yang tentu saja masih lebih kuat dari Timnas U-23 Indonesia.
Namun dengan strategi yang masuk akal, sang pelatih Shin Tae-yong dan timnya masih bisa melewati pintu sempit tersebut.
"Permasalahan yang dihadapi Timnas U-23 Indonesia adalah sejumlah pemain muda naturalisasi seperti Nathan Tjoe-A-On dan Justin Hubner akan kesulitan mendapatkan persetujuan dari klubnya untuk mengikuti turnamen Piala Asia U-23 karena tidak termasuk kalender FIFA," tulis laporan media Vietnam, Thanhnien.vn.
Di lain sisi, Thailand U-23 tergabung di Grup C bersama Arab Saudi (juara bertahan), Irak, dan Tajikistan.
Arab Saudi U.23 hampir pasti akan memegang salah satu dari dua tiket untuk melanjutkan, sehingga persaingan terutama terjadi antara Thailand U.23 dan dua tim lainnya.
Keunggulan Thailand U-23 di turnamen ini adalah konsultasi dari pelatih Masatada Ishii (saat ini melatih timnas).
Sementara itu, performa bagus di Piala Asia memberikan petunjuk tentang gaya bermain yang bisa diterapkan tim muda Thailand saat menghadapi lawan kuat.
"Dengan 4 wakil yang hadir di putaran final Piala Asia U-23, diharapkan wakil Asia Tenggara setidaknya mendapat 1 hingga 2 tempat di perempat final," tutup laporan Thanhnien.