Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pembuktian Ernando Ari kepada Quan Van Chuan, Kisah Seru dari Thailand ke Qatar

By Taufik Batubara - Sabtu, 27 April 2024 | 16:22 WIB
Kiper Timnas U-23 Indonesia Ernando Ari Sutaryadi dihukum kartu kuning setelah berjoget di depan lawannya dari Korea Selatan yang gagal dalam penalti pada perempat final Piala Asia U-23 2024. (NEWSIS.COM)

SUPERBALL.ID - Ernando Ari dan Quan Van Chuan memiliki memori tak terlupakan sebagai kiper timnas U-23 untuk Indonesia dan Vietnam.

Ernando Ari sangat terpukul ketika berhadapan dengan Quan Van Chuan di Piala AFF U-23 2023.

Kala itu, dalam final di Rayong, Thailand, 26 Agustus 2023, Timnas U-23 Indonesia dan Vietnam harus beradu penalti setelah bermain 0-0 hingga perpanjangan waktu.

Dari eksekutor penalti pertama Alfeandra Dewangga hingga kelima Ramadhan Sananta sukses membuahkan gol.

Begitu pula lima algojo Vietnam.

Ernando ternyata menjadi eksekutor keenam Indonesia.

Tendangan kaki kanannya yang biasa saja, bahkan terkesan pelan, terbaca oleh Quan Van Chuan.

Baca Juga: Pengakuan Jujur Kiper Vietnam, Bikin Timnya Tersingkir dan Gagal Ikuti Langkah Timnas U-23 Indonesia

Kiper Vietnam itu berhasil menghalau bola yang mengarah ke sisi kirinya.

Timnas U-23 Vietnam akhirnya tampil sebagai pemenang setelah eksekutor keenamnya mampu membobol gawang Ernando.

Di pinggir lapangan, pelatih Shin Tae-yong terpaku di tempat dan tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

Sementara pelatih Hoang Anh Tuan langsung berlari gembira ke lapangan menyambut keberhasilan meraih gelar Piala AFF U-23 kedua bagi Vietnam.

"Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang kecewa terhadap saya," kata Ernando melalui akun Instagram-nya ketika itu.

Delapan bulan setelah itu, Ernando dan Van Chuan kembali tampil di turnamen level lebih tinggi, yakni Piala Asia U-23 2024.

Indonesia dan Vietnam sama-sama melaju ke perempat final dengan lawan berbeda.

Ernando dkk menghadapi Korea Selatan, sedangkan Van Chuan yang berperan sebagai kapten meladeni Irak.

Kiper Persebaya Surabaya yang kini berumur 22 tahun itu tampil lebih matang.

Dalam adu penalti setelah kedua tim bermain 2-2 hingga perpanjangan waktu, Ernando kembali menjadi salah satu eksekutor.

Menjadi algojo ke-10, tendangannya sangat keras dan bola bersarang di pojok kanan gawang kiper Korea Selatan.

Baca Juga: Eks Menpora Malaysia Minta Negaranya Fotokopi Kemajuan Sepak Bola Indonesia

Gol Ernando itu menjadi salah satu dari kemenangan adu penalti 11-10 Indonesia atas Korea dan melaju ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

Namun, tetap saja Ernando kembali harus meminta maaf, kali ini karena reaksinya yang berjoget di depan Lee Kang-hee.

Dia spontan berjoget seusai berhasil mementahkan bola tendangan eksekutor ke-12 itu.

"Saya minta maaf kepada fans, staf pelatih, dan pemain Korea," kata Ernando kepada KBS (Korean Broadcasting System).

"Saya tidak bermaksud memprovokasi lawan, tapi hanya karena saya begitu bersemangat setelah menepis tendangan penalti," imbuhnya.

Sehari kemudian, giliran Quan Van Chuan dkk menghadapi Irak.

Berperan sebagai kapten, kiper berumur 23 tahun itu harus menerima nasib berbeda dengan Ernando.

Pada menit ke-60, Van Chuan menjatuhkan pemain Irak Nihad Mohammed Watifi di kotak penalti.

Wasit Ko Hyung-jin dari Korea Selatan lantas mengecek insiden itu melalui VAR.

Hasilnya, Vietnam terkena hukuman penalti.

Tendangan Ali Jasim ke sisi kiri Van Chuan sebenarnya terbaca, tapi bola melesat terlalu kencang dan gol.

Gol semata wayang itulah yang meloloskan Irak ke semifinal sekaligus menghentikan mimpi Van Chuan dkk.

Van Chuan sangat menyesali perbuatannya yang menyebabkan penalti itu.

THE-AFC.COM
Kiper Timnas U-23 Vietnam Quan Van Chuan (kiri) melakukan kesalahan fatal yang membuat timnya terkena hukuman penalti saat melawan Irak, sehingga gagal lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

"Vietnam bermain cukup baik pada laga ini. Namun, saya dan bek tengah tak berkoordinasi dengan baik, sehingga berujung pada penalti."

"Ini adalah kesalahan pribadi yang sangat disayangkan. Kedua tim bermain bagus, Irak lebih banyak memainkan bola-bola panjang, saya berusaha mencegah dan membuat kesalahan," ungkap Van Chuan.

Dia mengaku sangat sedih dan terpukul karena tujuan mereka adalah mendapatkan tiket ke Olimpiade Paris 2024, tetapi harus terhenti di perempat final.

"Itu membuat saya sangat menyesal," tegas Van Chuan.

Begitulah kisah seru Ernando Ari dan Quan Van Chuan dari episode final Piala AFF U-23 2023 di Thailand hingga perempat final Piala Asia U-23 2024 di Qatar.

Ernando menjadi pahlawan, Van Chuan bulan-bulanan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P