Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, memastikan program naturalisasi Timnas Indonesia tidak akan dihentikan.
Untuk saat ini, skuad Garuda sudah kebanjiran nama-nama pemain naturalisasi atau keturunan.
Setidaknya, ada sekitar 12 pemain yang berstatus sebagai pemain keturunan.
Mereka adalah Elkan Baggott, Nathan Tjoe-A-On, Marc Klok, Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Rafael Struick, Ivar Jenner, Justin Hubner, Jay Idzes, Thom Haye, dan Ragnar Oratmangoen.
Tak hanya itu, ada satu pemain lagi yang baru-baru ini resmi menyandang status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Pemain yang dimaksud adalah sang kiper milik FC Dallas, yakni Maarten Paes.
Selain itu, PSSI juga tengah mengerjakan proses naturalisasi dua pemain lainnya.
Calvin Verdonk dan Jens Raven saat ini tengah menunggu proses naturalisasi mereka selesai.
Harapannya, mereka bisa mengambil sumpah sebagai WNI pada awal Juni mendatang.
Dengan begitu, setidaknya Indonesia akan memiliki 15 pemain naturalisasi atau keturunan.
Adanya program naturalisasi ini menuai pro dan kontra.
Banyak para penggemar yang mendukung program ini, tetapi tak sedikit pula yang menolaknya.
Lalu, program ini juga kerap kali dibahas pada rapat kerja (Raker) antara PSSI, Kemenpora, dan Komisi X DPR RI.
Beberapa anggota dewan sering kali menanyakan kepada PSSI dan Kemenpora kapan program ini berakhir.
Mereka juga menanyakan berapa pemain lagi yang akan dinaturalisasi untuk membela Timnas Indonesia.
Kini, seluruh polemik soal naturalisasi itu ditanggapi langsung oleh Ketum PSSI, yakni Erick Thohir.
Terkait hal tersebut, Erick mengaku tak bisa menjawab secara pasti.
Sebab pihaknya harus melihat ketersediaan para pemain lokal dan diaspora.
Baca Juga: Dua Pemain Keturunan Indonesia Hiasi Skuad Sementara Timnas Belanda untuk Euro 2024
Sebelumnya, Erick juga sempat mengatakan bahwa pihaknya akan mencoba menaturalisasi sekitar 150 pemain pada masa kepemimpinannya.
Namun, itu hanyalah sebuah bahasa kiasan saja.
Ia juga tidak akan melupakan para pemain yang berkembang di kompetisi lokal.
"Saya gak bisa jawab, tergantung talent pool yang ada," kata Erick, dalam acara ROSI.
"Ya masa menaturalisasi 150 orang, kemarin tim nasional U-23 ada empat pemain, yang lain pemain Indonesia," jelasnya.
Kendati demikian, hanya ada satu hal yang bisa dipastikan pria berusia 53 tahun tersebut.
Ia memastikan program ini akan terus dilanjutkan.
Menurut Erick, ini adalah sebuah realita di dunia sepak bola.
Ia juga mengambil contoh dari sepak bola Eropa yang juga memiliki program naturalisasi.
Baca Juga: Timnas Indonesia TC 27 Mei, 2 Pemain Masih Sembunyi, Kata Sumardji Biar Menarik
Sebagai contoh, ia mengatakan ada pemain asal Inggris yang kini justru membela Timnas Jerman.
Pemain tersebut tak lain dan tak bukan adalah Jamal Musiala.
Ada juga contoh kasus seperti Aymeric Laporte.
Awalnya, eks bek Manchester City itu merupakan pemain berkebangsaan Prancis.
Namun, kini ia memutuskan untuk bermain bersama Timnas Spanyol.
Meski tetap menjalankan program naturalisasi, Erick tetap berencana menguatkan sepak bola lokal.
Sebab, ia ingin ada keseimbangan di sepak bola Tanah Air dan diaspora.
"Realita di dunia seperti itu, ada pemain Inggris tiba-tiba jadi pemain tim nasional Jerman."
"Memang seperti itu, tinggal kesempatannya kita harus punya program yang baik."
Baca Juga: Soal Naturalisasi, Erick Thohir Tolak Pemain Mata Duitan yang Memanfaatkan Timnas Indonesia
"Harus ada grassroot, ada liga, ada tim nasional," jelasnya.