Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Melihat situasi klasemen Grup D saat ini, jelas Malaysia sekarang berada dalam tekanan.
Pasalnya, jika Kirgistan mampu meraih satu poin saja di laga terakhir (vs Oman), maka impian Malaysia untuk tampil di Piala Dunia 2026 akan sirna.
Bahkan jika Kirgistan kalah, Malaysia belum tentu bisa naik ke posisi runner-up grup.
Skuad Harimau Malaya wajib memenangi pertandingan melawan Taiwan dengan skor besar, karena selisih gol juga akan menentukan nasib kedua tim.
Menanggapi soal hasil imbang melawan Kirgistan, pakar sepak bola Malaysia Mohd Fauzi Pilus menilai pasukan Kim Pan-gon bermain lebih baik dibandingkan dua kekalahan berturut-turut saat melawan Oman Maret lalu.
Namun, beberapa kelemahan signifikan di Stadion Dolen Omurzakov menyebabkan Timnas Malaysia gagal meraih poin penuh.
Menurutnya, kelemahan yang menonjol antara lain transisi pemain yang dinilai cukup lambat, terutama dari lini tengah, serta minimnya umpan-umpan akurat yang membahayakan lawan.
Fauzi menjelaskan, pemain seperti Paulo Josue dan Endrick dos Santos memiliki kemampuan teknik yang mumpuni, namun pergerakan mereka yang tergolong lambat membuat Kirgistan mudah mematikan ancaman yang coba diberikan Malaysia saat melancarkan serangan.
"Transisi saat menyerang cukup lambat dan kami kurang kreatif di lini tengah," ujar Fauzi sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Bharian.
"Banyak umpan-umpan yang agak terburu-buru dan kurang akurat untuk menembus pertahanan lawan."