Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Kim Pan-gon memberikan jawaban terkait ucapan yang disampaikan saat konferensi pers pengunduran dirinya sebagai pelatih Timnas Malaysia, Selasa (16/7/2024).
Dalam konferensi pers tersebut, Kim Pan-gon menegaskan dirinya belum bisa menjelaskan lebih detail alasan mengambil keputusan drastis untuk mundur dari jabatannya.
Meski menyebut tindakan itu dilakukan karena komitmen pribadi, Kim Pan-gon mengisyaratkan ada sesuatu yang mendorongnya mundur meski kontraknya berlaku hingga Desember 2025.
Ia mengatakan, masalah tersebut dinilai 'sangat berbahaya' dan hanya diketahui Presiden Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) Datuk Hamidin Mohd Amin.
Baca Juga: Kim Pan-gon Undur Diri dari Timnas Malaysia, Padahal Duel Lawan Shin Tae-yong Belum Kesampaian
"Saya tidak bisa menceritakan lebih detail mengenai keputusan ini di sini. Sangat berbahaya," ujar Kim Pan-gon dalam konferensi pers kemarin.
"Datuk Hamidin tahu segalanya tapi tidak perlu ditanyakan lagi."
"Pertanyaan itu tidak perlu ditanyakan di sini. Semuanya sudah selesai."
Kalimat 'sangat berbahaya' yang diucap Kim Pan-gon itu sontak menimbulkan tanda tanya bagi banyak orang, temasuk pengguna akun media sosial X (sebelumnya bernama Twitter) yakni RimauXI.
Sama halnya dengan RimauXI, Putra Mahkota Johor Tunku Ismail Sultan Ibrahim juga meminta Kim Pan-gon bicara lebih spesifik terkait alasan mundur.
"Lebih spesifik dong! Takut ditembak? Takut diculik? Ditendang? Langsung saja!" kata Tunku Ismail di akun resmi X miliknya.
Alhasil, sebuah pertemuan diadakan pada malam harinya antara Kim Pan-gon, Tunku Ismail dan pemilik akun RimauXI di hotel terkemuka ibu kota.
Dalam pertemuan itu, hadir pula Wakil Presiden FAM Datuk Wira Yusoff Mahadi.
Kim Pan-gon pun menjelaskan makna 'sangat berbahaya' kepada semua orang yang hadir di pertemuan tersebut.
Kata Kim Pan-gon, buruknya penguasaan bahasa Inggris menyebabkan pemilihan kata yang kurang akurat untuk dijadikan headline oleh sebagian besar media massa dan elektronik di Tanah Air.
Sedangkan yang dimaksud 'sangat berbahaya' bagi pelatih asal Korea Selatan itu yakni persoalan yang dibicarakan dengan Presiden FAM Datuk Hamidin Mohd Amin merupakan informasi internal yang tidak layak untuk dibicarakan publik.
"Lebih pada hal-hal terkait taktik dan pengembangan tim yang mungkin bisa dimanfaatkan lawan sebagai keuntungan jika terungkap ke publik."
"Oleh karena itu saya merasa itu tidak pantas dan tidak dimaksudkan untuk membahayakan."
"Saya tidak pernah merasa tidak aman di Malaysia dan mungkin karena buruknya kemampuan berbahasa Inggris saya sehingga kesalahpahaman ini terjadi," kata Wakil Presiden FAM Datuk Wira Yusoff Mahadi yang menirukan jawaban Kim Pan-gon dalam pertemuan itu.
Sesi pertemuan yang berlangsung harmonis ini juga dihadiri oleh beberapa perwakilan media yang menurut Kim Pan-gon sangat mendukungnya saat menjabat sebagai pelatih kepala dan ia mengucapkan terima kasih kepada semuanya.
Kim Pan-gon sebelumnya diangkat sebagai pelatih kepala Timnas Malaysia pada tahun 2022, menggantikan Tan Cheng Hoe.
Bersama Timnas Malaysia, ia langsung memberikan dampak hebat dengan membawa Harimau Malaya tampil untuk pertama kali di Piala Asia dalam 43 tahun.
Selama masa jabatannya, Timnas Malaysia mencapai peringkat dunia tertinggi dalam 18 tahun, meroket ke posisi 130 dengan mencatat 19 kemenangan, tujuh imbang, dan sembilan kekalahan dari total 35 pertandingan.
Mantan asistennya, Paul Marti Vicente, kini ditunjuk FAM sebagai pelatih sementara.