Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Indra Sjafri berencana menambah daftar pemain keturunan di Timnas U-19 Indonesia yang awalnya hanya tiga nama, kini berubah menjadi lima nama tambahan.
Untuk saat ini, sudah ada tiga pemain keturunan di skuad Garuda Nusantara.
Ketiga pemain tersebut adalah Meshaal Bashier Oman, Welberlieskott de Halim Jardim, dan Jens Raven.
Akan tetapi, hanya Jens yang menjalani proses naturalisasi.
Hal itu dikarenakan salah satu orang tua dari Meshaal dan Welber masih berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Kondisi itu membuat keduanya bebas memilih kewarganegaraan sebelum berusia 17 tahun.
Sementara kedua orang tua Jens berstatus sebagai warga negara Belanda.
Di lain sisi, Indra Sjafri selaku pelatih kepala tim Merah-Putih muda berniat menambah daftar pemain keturunan tersebut.
Sebelumnya, Indra merekomendasikan PSSI untuk menaturalisasi tiga nama.
Mereka adalah Tim Gypens, Mauresmo Hinoke, dan Dion Markx.
Kini, Indra berencana untuk menambah daftar pemain tersebut.
Ia ingin memiliki lima nama tambahan pemain diaspora untuk timnya.
Hal itu diungkapkannya saat hadir di siniar milik Arya Sinulingga yakni Podcast Bebas.
Kendati demikian, Indra langsung mewanti-wanti para penggemar Garuda Nusantara.
Pelatih asal Sumatera Barat tersebut menjelaskan bahwa para penggemar untuk tidak menuntut berlebihan.
Pasalnya untuk mendapatkan pemain-pemain keturunan itu sangat sulit menurut Indra.
"Ada lima orang ya," kata Indra Sjafri, dikutip SuperBall.id dari Podcast Bebas.
"Ada lima pemain, tapi jangan dipikir juga itu gampang (dinaturalisasi)," jelasnya.
Kemungkinan besar, dua nama tambahan tersebut berasal dari tim yang pernah dibawa Indra ke Turnamen Toulon 2024 lalu.
Saat itu ada nama Sem Peter Yvel dan Sacha Deighton.
Akan tetapi, Indra masih belum mau mengungkapkan siapa dua nama tambahan tersebut kepada penggemar.
Di lain sisi, proses naturalisasi Mauresmo Hinoke juga terancam terhenti.
Hal itu dikarenakan Hinoke ternyata memiliki darah Indonesia dari buyutnya.
Bila kabar itu benar, maka kondisi itu tak sesuai dengan peraturan FIFA.
Dalam aturan FIFA, pemain hanya boleh berpindah kewarganegaraan atau federasi bila memiliki keturunan maksimal hingga kakek atau nenek.
Bila lebih dari itu, sang pemain tidak diperkenankan untuk berganti federasi.