Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Antusiasme suporter dalam mendukung Timnas Indonesia tengah berada di titik tertinggi, khususnya beberapa bulan terakhir.
Hal ini tidak lepas dari performa apik Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Skuad besutan Shin Tae-yong itu berhasil mengukir sejarah dengan lolos ke putaran ketiga untuk pertama kalinya.
Di fase tersebut, Indonesia akan menghadapi tim-tim langganan Piala Dunia seperti Jepang, Arab Saudi, dan Australia.
Baca Juga: Pilu Timnas Palestina di Balik Malaysia Gelar Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
China dan Bahrain sebagai pesaing lain Skuad Garuda di Grup C juga tidak bisa diremehkan.
Indonesia akan memainkan total 10 pertandingan di putaran ketiga, masing-masing lima laga kandang dan tandang.
Adapun pertandingan kandang pertama Indonesia akan berlangsung pada 10 September mendatang melawan Australia.
Ribuan suporter diyakini akan membanjiri Stadion Utama Gelora Bung Karno pada laga tersebut.
Pada bulan yang sama, Timnas Malaysia akan berlaga di Piala Merdeka 2024 di mana mereka berstatus tuan rumah.
Skuad Harimau Malaya dijadwalkan akan melakoni laga semifinal melawan Filipina pada 4 September.
Pertandingan semifinal lainnya akan mempertemukan Tajikistan dan Lebanon di hari yang sama.
Dua tim pemenang akan bertanding di final pada 8 September, sedangkan tim yang kalah akan berebut posisi ketiga.
Seluruh pertandingan di turnamen tersebut akan berlangsung di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.
Akan tetapi, Timnas Malaysia memiliki nasib berbeda dengan Timnas Indonesia terkait antusiasme suporter.
Tim asuhan Pau Marti Vicente itu terancam akan melakoni pertandingan di Piala Merdeka 2024 tanpa dukungan suporternya.
Hal ini menyusul munculnya ancaman Ultras Malaya untuk memboikot Piala Merdeka edisi ke-43 itu.
Melalui media sosial, Ultras Malaya menyebut alasan memboikot turnamen tersebut karena tidak puas dengan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
"Sakit dan akan terus sakit. Jangan sampai berobat."
"Kosongkan Stadion! Tutup Curva Pestabola Merdeka! #ResetBolasepakMalaysia," tulis Ultras Malaya melalui laman X.
Ultras Panthers dalam postingan di X juga mengumumkan akan memboikot Piala Merdeka 2024.
Ultras Panthers menjelaskan isu mundurnya pelatih Kim Pan-gon, surat dan minimnya rasa empati atas kejadian yang menimpa para pemain timnas, khususnya kasus Faisal Halim menjadi salah satu faktor penyebabnya.
“Setelah dilakukan pembahasan, maka dengan semangat dan kebulatan suara yang sama, Ultras Panthers tidak akan turun untuk seluruh pertandingan di Pestabola Merdeka 2024,” tulis Ultras Panthers dalam pengumumannya.
Sementara itu, Ultra Kuala Lumpur juga mengunggah poster di media sosial dengan pernyataan memboikot turnamen tersebut.
“Kami dari Ultras Kuala Lumpur dengan suara bulat memboikot Pestabola Merdeka edisi 2024 karena keberatan kami terhadap beberapa hal yang melibatkan badan sepak bola Malaysia,” demikian pernyataan Ultras Kuala Lumpur.
Jika kampanye boikot benar-benar terjadi, maka hal tersebut akan menjadi pukulan telak bagi skuad Harimau Malaya.
Apalagi Ultras Malaya dinilai menjadi salah satu tulang punggung mereka dalam memburu kemenangan.