Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Citra Indonesia menjadi buruk di Turnamen Merdeka karena Thoriq Munir Alkatiri dituduh membantu Timnas Malaysia juara.
Wasit terbaik Indonesia itu memimpin pertandingan final Turnamen Merdeka 2024 antara tuan rumah Timnas Malaysia dan Lebanon di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Minggu (8/9/2024).
Thoriq dipilih panitia ajang yang juga bernama Pestabola Merdeka itu karena reputasinya sebagai wasit internasional.
Wasit berusia 35 tahun itu memegang lisensi profesional FIFA sejak 2014 dan Premier Skills Referee Level 3.
Baca Juga: Mees Hilgers Bikin Timnas Indonesia Lebih Mahal dari Gabungan Vietnam, Thailand, Malaysia, Filipina
Namun, kubu Lebanon sangat kecewa dan murka kepadanya karena dianggap berat sebelah.
Kemarahan itu dilontarkan kapten Timnas Lebanon Mohamad Haidar.
Pemain senior berusia 34 tahun itu mengecam Thoriq dengan menuduhnya "membunuh" ritme permainan mereka kontra Malaysia.
Haidar mengklaim beberapa keputusan wasit, termasuk momen kontroversial pada menit ke-78 yang memberikan keuntungan tidak adil bagi Malaysia.
Para pemain Lebanon sempat menghentikan permainan saat ada pemain Malaysia yang terjatuh karena cedera.
Akan tetapi, striker Timnas Malaysia Akhyar Rashid yang awalnya memberi isyarat untuk menendang bola keluar, malah mengoper ke Arif Aiman Hanapi.
Arif kemudian dilanggar oleh Khalil Khamis, yang langsung terkena kartu kuning kedua, sehingga membuat Lebanon harus bermain dengan 10 orang.
Insiden tersebut memicu perdebatan sengit ofisial dan pemain kedua belah pihak.
Haidar bersikukuh seharusnya wasit menghentikan pertandingan saat pemain Malaysia itu terjatuh.
"Kami bermain fair play sejak awal, namun ketika kami terhenti karena cedera, mengapa wasit tidak menghentikan pertandingan?" kecam Haidar emosional.
Pelatih Timnas Lebanon Miodrag Radulovic juga sangat kecewa dan sama sekali tidak terkesan terhadap kepemimpinan Thoriq.
Dia mengungkapkan rasa frustrasinya setelah pertandingan.
"Kami tidak senang dengan kriteria wasit seperti ini. Kami datang ke sini untuk bermain dengan fair play. Ada beberapa situasi yang tidak jelas, tapi itulah sepak bola," keluhnya.
Kubu Lebanon curiga, Thoriq diatur untuk memberikan kemenangan kepada Timnas Malaysia agar bisa juara Turnamen Merdeka 2024.
Sebelum melaju ke final, Malaysia juga dinilai mendapat bantuan dari wasit lain Indonesia, Yudi Nurcahya, saat bertemu Filipina.
Striker Timnas Filipina Patrick Reichelt sangat geram terhadap Yudi, yang dinilainya berat sebelah melalui sejumlah keputusan kontroversial yang cenderung membantu Malaysia.
Keputusan kontroversialnya yang paling menjengkelkan Filipina adalah hadiah penalti yang menjadi penentu kemenangan Malaysia 2-1.
Menurut Reichelt, jika memang adil, Yudi Nurcahya seharusnya juga memberi hadiah penalti kepada Filipina di babak kedua.
Striker kelahiran Jerman yang bermain untuk Kuala Lumpur City FC itu merasa Yudi secara terang-terangan memperlihatkan dirinya membantu Malaysia agar menang.
Vicente Klaim Layak Juara
Namun, pelatih sementara tim berjuluk Harimau Malaya itu, Pau Marti Vicente, menegaskan skuadnya memang layak juara.
Pengganti Kim Pan-gon itu bangga karena Malaysia yang berperingkat FIFA 134 mampu mengalahkan tim rangking 116 dunia.
Gol tunggal kemenangan 1-0 Malaysia dipersembahkan pemain naturalisasi dari Kolombia, Romel Morales, pada menit ke-33.
Kemenangan itu mengakhiri paceklik gelar Malaysia selama 14 tahun.
Timnas Malaysia terakhir kali mengangkat trofi juara di Piala AFF 2010.
Baca Juga: Terang-terangan Bantu Malaysia, Striker Filipina Muak dengan Wasit Indonesia
Khusus di Turnamen Merdeka ini, Malaysia terakhir kali juara tahun 2013, tetapi bukan dengan timnas senior, melainkan U-23.
"Kami sangat senang. Kami layak menang. Ini pertandingan yang berat, tetapi tim bekerja luar biasa keras," ujar Vicente.
Pelatih dari Spanyol itu malah merasa seharusnya Timnas Malaysia bisa menambah gol di babak kedua, meski kesulitan menjaga dominasi di babak pertama.
Seluruh pemainnya akan kembali ke klub masing-masing untuk kompetisi Liga Super Malaysia sebelum berkumpul lagi bulan depan untuk uji coba kontra peringkat 94 dunia Selandia Baru.
Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) akan menilai hasil-hasil timnas sebelum memutuskan pada Desember mendatang apakah menawarkan status definitif kepada Vicente atau tidak.