Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Ketum PSSI Erick Thohir menepis anggapan sumpah WNI terhadap Mees Hilgers dan Eliano Reijnders dianggap spesial karena dilakukan di Belanda.
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Supratman Agtas, menyebut pihakya telah memberangkatkan petugas ke Belanda untuk sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders.
Keputusan ini diambil sebagai langkah Pemerintah guna mempercepat proses naturalisasi keduanya agar bisa membela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Alhamdulillah tadi siang kami sudah menyelesaikan rapat kerja bersama dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, dengan Komisi III DPR RI."
"Untuk naturalisasi dua pemain sepakbola Indonesia karena itu kita hanya tinggal menunggu satu tahapan terakhir, yakni pengambilan sumpah."
"Untuk naturalisasi pemain yang akan menjadi pemain Timnas Indonesia dalam rangka mengikuti Piala Dunia, rangka terakhir adalah pengambilan sumpah kewarganegaraan."
"Berhubung calon dua warga negara Indonesia yang nanti akan bergabung dengan timnas masih berada di negara tempat mereka membina klub sepakbola di Belanda."
"Maka langkah tercepat yang bisa diambil adalah kami memberangkatkan petugas dari Kementerian Hukum dan HAM untuk pengambilan sumpah bagi warga negara di Kedutaan Besar RI di Belanda."
"Mudah-mudahan ini akan jadi berita gembira bagi kita semua dan Indonesia bisa tampil di Piala Dunia mendatang," tulis Menkumham Supratman.
Hal ini ditindaklanjuti Erick Thohir dalam pertemuan yang digelar pada Kamis (19/9/2024) di Kantor Kemenkumham, Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam konferensi pers yang digelar, sosok yang juga Menteri BUMN itu menegaskan sumpah WNI di Belanda bukan hal yang spesial.
Atau juga sebagai langkah PSSI memberi layanan spesial kepada pemain keturunan, menurut Erick keputusan itu diambil sesuai aturan Pemerintah dan FIFA.
Keputusan sumpah WNI di Belanda untuk Mees dan Eliano merupakan salah satu bentuk respek terhadap klub yang dibela keduanya.
Mengingat saat ini sedang tidak dalam masa FIFA Matchday sehingga klub tidak wajib melepas sang pemain keluar.
Dan hal tersebut sudah sesuai aturan Pemerintah perihal sumpah WNI di luar negeri yang biasa dilakukan masyarakat lainnya.
Serta aturan yang berlaku di FIFA, yakni klub yang tidak wajib melepas pemain pergi di luar agenda resmi mereka.
"Dan saya rasa apa yang sedang kita lakukan, untuk semua pemain kita tidak ada prasangka karena sesuai aturan dari pemerintah."
"Harus diangkat sumpah dan itu ada fleksibilitas, baik di sini maupun di luar negeri itu biasa angkat sumpah di luar negeri juga ada."
"Nah kebetulan memang sekarang FIFA Matchday-nya sudah tidak ada (belum masuk tanggalnya)."
"Artinya kita harus respek terhadap klub yang tentu mereka bermain, di situlah kita mencari cara yang sesuai dengan aturan."
"Jadi bukan di luar aturan, kita coba mengangkat sumpah di negara lain seperti juga beberapa bangsa Indonesia yang mengangkat sumpah di negara lain juga.
"Jadi bukan sesuatu yang spesial, kita tidak ada yang spesial semua dihormati secara hukum, baik hukum yang ada di Indonesia maupun aturan FIFA," kata Erick Thohir.