Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gagal Lolos ke Piala Asia U-20 2025, Alasan Pelatih Vietnam Dinilai Tidak Masuk Akal

By Ragil Darmawan - Selasa, 1 Oktober 2024 | 11:20 WIB
Pelatih Timnas U-20 Vietnam Hua Hien Vinh saat konferensi pers di ajang Kualifikasi Piala Asia U-20 2025. (VFF.ORG.VN)

SUPERBALL.ID - Timnas U-20 Vietnam gagal lolos ke Piala Asia U-20 2025, sang pelatih Hua Hien Vinh dinilai telah membuat alasan yang tidak masuk akal.

Dalam ajang Kualifikasi Piala Asia U-20 2025, Vietnam bertindak sebagai tim tuan rumah Grup A, bersaing dengan Suriah, Bangladesh, Guam, dan Bhutan.

Dari total empat pertandingan yang dimainkan, Vietnam mengumpulkan 9 poin dan finis sebagai runner-up Grup A di bawah Suriah (12 poin).

Adapun 9 poin yang diraih oleh Vietnam itu berkat kemenangan atas Bhutan (5-0), Guam (3-0), dan Bangladesh (4-1).

Sedangkan saat melawan Suriah, Hua Hien Vinh dan anak asuhnya takluk 0-1 akibat gol bunuh diri Nguyen Ngoc Chien.

Hasil pertandingan di Grup A tak cukup bagi Vietnam untuk lolos ke putaran final Piala Asia U-20 2025 melalui jalur runner-up terbaik.

Skuad muda Golden Star Warriors tersingkir secara menyakitkan karena mereka hanya berada di peringkat enam klasemen runner-up terbaik, kalah selisih gol dari Thailand dan Yordania.

Baca Juga: Masuk Pot 3, Timnas U-20 Indonesia Berpotensi Segrup Thailand di Piala Asia U-20 2025

Menjelaskan penyebab kegagalan Timnas U-20 Vietnam, sang pelatih Hua Hien Vinh mengatakan bahwa persiapan timnya kurang sinkron.

Misalnya yaitu ada pemain yang terlambat berkumpul karena sibuk bermain untuk klub.

Selain itu, alasan kedua adalah Timnas U-20 Vietnam harus memainkan empat pertandingan dalam tujuh hari.

Hal itu menyebabkan para pemain tidak punya waktu untuk memulihkan kekuatan fisiknya.

Namun, dua alasan Hua Hien Vinh tersebut langsung 'disentil' oleh media Vietnam (Danviet.vn) karena dianggap tidak masuk akal.

"Pelatih Hua Hien Vinh dan Vietnam U-20 menanggung akibat karena penilaian yang salah," tulis judul dalam artikel Danviet.

"Fakta bahwa Vietnam U-20 sangat diunggulkan selama setahun terakhir tidak disebutkan oleh Hua Hien Vinh."

Laporan tersebut menyebut bahwa tim muda Vietnam sebelumnya telah diberi kesempatan untuk mengikuti turnamen persahabatan kuatret (Piala Huashan) yang sangat berkualitas di China dengan melawan Korea U-20, Uzbekistan U-20, dan China U-20.

Kemudian tim muda Vietnam kembali memainkan beberapa pertandingan dengan tim-tim seusianya dari klub Korea.

Setelah itu, tim Vietnam berangkat ke Indonesia untuk bermain di ajang Piala AFF atau ASEAN Cup U-19 (tersingkir di fase grup).

Lalu, tim Vietnam melakukan perjalanan latihan di Jepang dan melakoni dua pertandingan persahabatan kontra Rusia U-19.

Para pemain Timnas U-20 Vietnam juga telah tampil bersama dari level U-16 dan U-17, dengan melalui banyak pertandingan internasional.

"Dengan tim muda yang telah berinvestasi secara matang dan memainkan pertandingan persahabatan dengan tim kuat seperti Korea, Uzbekistan, dan Rusia, jelas sangat diunggulkan dan beruntung," tulis laporan Danviet.

"Jika tim memiliki pemain kunci V-League (Liga Vietnam) yang terlambat berkumpul, itu adalah sesuatu yang sangat membahagiakan dan optimis, bukan alasan untuk menyalahkan kegagalan."

Sementara untuk alasan kedua soal memainkan empat laga dalam tujuh hari, Danviet mengatakan hal tersebut tentu juga dialami oleh tim lainnya sehingga tidak bisa dijadikan sebagai alasan.

Bahkan Danviet menegaskan bahwa Vietnam seharusnya bisa memanfaatkan keuntungan dengan baik (sebagai tuan rumah) saat berada di grup yang berisikan tim-tim lemah.

"Vietnam U-20 hanya bertemu lawan ringan seperti Bhutan U-20, Guam U-20, dan Bangladesh U-20, sehingga seharusnya tidak perlu khawatir kehilangan kekuatan," lanjut Danviet dalam laporannya.

"Vietnam U-20 bertemu tim-tim dari mudah hingga sulit, AFC telah mengatur jadwal dengan sangat baik."

"Vietnam U-20 menjadi tuan rumah juga merupakan keuntungan besar."

Yang paling disayangkan, Hua Hien Vinh dianggap kurang memiliki pandangan global, terutama saat menghadapi Suriah U-20.

Di Grup A, hanya Suriah yang dinilai sebagai lawan setara atau lebih baik dari Vietnam.

Kedua tim saling berhadapan dalam pertandingan terakhir Grup A.

Andai hasil pertandingan berakhir seri, maka Suriah dan Vietnam akan sama-sama lolos ke putaran final.

Sayangnya, Vietnam tidak mampu memanfaatkan kesempatan itu dengan baik sehingga gol bunuh diri membuat mereka harus gigit jari.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P