Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) membuat pernyataan yang mengejutkan menyusul kenyataan pahit yang belum lama ini mereka alami.
Seperti diketahui, baru-baru ini, Timnas Malaysia harus menghentikan proses naturalisasi Mats Deijl karena tak memenuhi syarat.
Mats Deijl yang merupakan penggawa Go Ahead Eagles, saat ini bermain di Eredivisie atau kompetisi kasta tertinggi sepak bola Belanda.
Belakangan, nama Mats Deijl mencuat dan menarik perhatian publik, karena sang pemain disebut memiliki darah keturunan Malaysia.
Oleh sebab itu, FAM berupaya melakukan proses naturalisasi kepada Mats Deijl untuk bisa memperkuat Timnas Malaysia.
Namun sayangnya, proses naturalisasi tersebut terpaksa harus dihentikan.
Baca Juga: Tertampar FIFA, Federasi Malaysia Bikin Aturan Ketat Rekrut Pemain Keturunan
FAM menjelaskan bahwa Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menolak proses naturalisasi Mats Deijl karena tidak memenuhi persyaratan.
Hal itu dikarenakan Mats Deijl rupanya memiliki darah keturunan yang terbilang cukup jauh.
Mats Deijl memiliki darah Malaysia melalui ibu dari kakeknya.
Sedangkan FIFA hanya memperbolehkan pemain yang memiliki darah keturunan maksimal dari kakek atau nenek untuk bisa dinaturalisasi.
"FAM menginformasikan bahwa FIFA telah memastikan pemain klub Go Ahead Eagles asal Belanda, Mats Deijl, belum lolos persyaratan kelayakan untuk bergabung dengan skuad Harimau Malaya," tulis keterangan FAM.
"Pasalnya, berdasarkan dokumen yang terlampir, diketahui pemain 27 tahun itu hanya memiliki darah Malaysia melalui nenek moyangnya dan bukan melalui kakek atau neneknya sebagaimana diatur dalam ketentuan FIFA."
Pasca dihentikannya proses naturalisasi Mats Deijl, Wakil Presiden FAM Datuk Mohd Yusoff Mahadi membuat pernyataan yang cukup mengejutkan dan berlebihan.
Ia mengatakan bahwa Timnas Malaysia sejatinya tidak membutuhkan naturalisasi apabila mereka memiliki 11 pemain seperti winger Johor Darul Ta'zim (JDT), Arif Aiman Hanapi.
Menurut Mohd Yusoff, Arif Aiman kini telah membuktikan bahwa dirinya berada di kelasnya sendiri dan bisa dikatakan tidak kalah hebat dengan pemain-pemain dari luar negeri.
Oleh karena itu, Mohd Yusoff menegaskan bahwa program pembinaan sepak bola nasional perlu diperkuat untuk memastikan para pemain yang akan lahir di masa mendatang minimal bisa mencapai level yang sudah ditunjukkan Arif Aiman saat ini.
"Program pembinaan harus berjalan karena ketika kita sudah berada di level tertentu, para pemain ini tahu bahwa mereka harus mencapai level tertentu," ujar Mohd Yusoff.
"Ini bisa menjadi target mereka, misalnya kalau mau jadi pemain nasional, mereka harus seperti Arif Aiman."
"Arif Aiman sudah menunjukkan level yang sama dengan pemain asing."
"Misalnya, kalau Arif Aiman sudah ada 11, tentu kita tidak perlu lagi pemain dari luar negeri (naturalisasi)."
Menurut laporan media Malaysia (Bharian.com.my), Arif Aiman saat ini tengah menjaga konsistensinya sebagai pemain lokal paling berprestasi baik di Liga Super Malaysia maupun Liga Champions Asia.
Pemain tersebut mencetak tiga gol dan empat asis bagi JDT di kancah Liga Super Malaysia
Ia juga menorehkan prestasi sebagai pencetak gol terbanyak kedua di Liga Champions Asia sejauh ini dengan torehan tiga gol, tertinggal satu gol dari pemain Gwangju, Jasir Asani (4 gol).