Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bos Besar VFF: Pemain Liga Vietnam Terlalu Banyak yang Berbuat Curang

By Ragil Darmawan - Sabtu, 19 Oktober 2024 | 08:19 WIB
Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) mengadakan pertemuan dengan pelatih Timnas Vietnam Kim Sang-sik untuk membahas target dan rencana jelang Piala AFF 2024. (VFF.ORG.VN)

SUPERBALL.ID - Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) Tran Anh Tu baru-baru ini menyoroti masalah di V.League atau Liga Vietnam 2024/2025.

Kejuaraan nasional Liga Vietnam musim 2024/2025 telah memasuki pekan keempat dan mencapai kemajuan profesional.

Namun, masih ada isu kontroversial yang memengaruhi perkembangan kompetisi secara keseluruhan.

Pada Forum Ekonomi Olahraga Vietnam, Wakil Presiden VFF Tran Anh Tu secara terus terang mengemukakan dua masalah utama sepak bola Vietnam.

Masalah pertama yaitu masih terlalu banyak pemain yang berbuat curang, misalnya melakukan diving saat pertandingan.

Kemudian masalah kedua adalah keputusan wasit yang tidak akurat meskipun telah ada intervensi VAR.

Baca Juga: Ada VAR di ASEAN Cup 2024, Pemain Vietnam Mulai Kurangi Kebiasaan Buruk Bermain Kotor?

Secara khusus, Tran Anh Tu mengungkapkan keprihatinannya atas situasi para pemain yang sengaja mengulur waktu dengan melakukan diving sehingga menyebabkan pertandingan terhenti dan kehilangan daya tariknya.

"Sepak bola Vietnam kurang menarik karena pemainnya terlalu banyak melakukan diving," ujar Tran Anh Tu.

"Hal itu menyebabkan ritme pertandingan terganggu dan terhenti."

"Kami mohon wasit juga lebih agresif atau tepat dalam mengambil keputusan."

Hal ini memerlukan intervensi drastis dari wasit untuk menghindari pertandingan menjadi rusak akibat pelanggaran palsu atau pemborosan waktu dari para pemain.

Selain masalah pemain, wasit juga menjadi perhatian besar.

Tran Anh Tu menekankan bahwa meskipun telah didukung oleh teknologi VAR, wasit masih membuat banyak keputusan kontroversial.

Beberapa kasus seharusnya berujung kartu merah, namun wasit hanya mengeluarkan kartu kuning setelah berkonsultasi dengan VAR.

Hal ini mengurangi keadilan dan profesionalisme dalam pertandingan.

"Dewan profesional dan dewan wasit VFF ingin para wasit meningkatkan kewaspadaan agar insiden serupa tidak terjadi lagi," kata Tran Anh Tu.

Baru-baru ini, tiga wasit telah diskors setelah insiden yang melibatkan penganuliran gol atau pemberian kartu kuning dalam situasi berbahaya.

Kasus-kasus ini telah menimbulkan kontroversi karena wasit tetap mempertahankan pendapat mereka meskipun telah berkonsultasi dengan teknologi VAR.

Contoh khas yang terjadi di Liga Vietnam pekan keempat adalah situasi ketika penyerang Noel Mbo dari Hong Linh Ha Tinh menyikut bek lawan.

Meski sudah berkonsultasi dengan VAR, wasit Le Duc Thuan hanya mengeluarkan kartu kuning.

Dengan berbagai permasalahan di atas, VFF menuntut para pemain dan wasit untuk berubah dan meningkatkan profesionalisme mereka.

Intervensi teknologi VAR perlu dilakukan dengan baik.

Selain itu, para wasit juga perlu dilatih lebih saksama agar tidak melakukan kesalahan dalam situasi yang menentukan, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan reputasi turnamen.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P