Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih China Merasa Tidak Dihargai Usai Kalahkan Timnas Indonesia

By Eko Isdiyanto - Minggu, 20 Oktober 2024 | 09:33 WIB
Pelatih Timnas China, Branko Ivankovic,mengaku tidak dihargai suporter China. (ROSLAN RAHMAN/AFP)

SUPERBALL.ID - Pengakuan berani dilontarkan Branko Ivankovic yang merasa tidak dihargai sebagai pelatih Timnas China, tetap dituntut mundur usai kalahkan Timnas Indonesia.

Branko Ivankovic akhirnya memberi Timnas China kemenangan perdana di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, namun gelisah tetap dirasa.

Pelatih asal Kroasia itu merasa masih tidak dihargai suporter meski telah berjuang keras memberikan kemenangan untuk Timnas China.

Sebelumnya, Tim Naga berhasil menorehkan kemenangan usai mengalahkan Timnas Indonesia dengan skor tipis 2-1 di Qingdao Youth Football Stadium.

Kemenangan itu disambut sangat emosional oleh para pemain setelah menelan tiga kekalahan beruntun di fase Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Meski beitu, tuntutan publik China agar Ivankovic mundur dari kursi pelatih timnas masih menggelora, bahkan sampai membuatnya risih.

Ivankovic pun akhirnya buka suara, ia merasa tidak dihargai karena adanya tuntutan, namun ia mengaku mentalnya sudah kuat karena pengalaman.

Pernyataan beraninya ini seolah menjawab tantangan dari suporter yang menginginkan Ivankovic segera pergi, tapi ia patahkan dengan kenyataan.

"Ini memang membuat saya merasa tidak dihargai," ucap Ivakovic seperti dikutip dari laman 163.com pada Minggu (20/10/2024).

Baca Juga: Tak Terkalahkan Selama 38 Tahun Lawan Bahrain, China Pede Langkahi Timnas Indonesia

"Namun, saya pernah mengalaminya sebelumnya. Saya telah memenangkan kejuaraan di tiga negara dan berkompetisi di Piala Asia untuk beberapa tim nasional."

Ivankovic mengaku tuntutan agar dirinya mundur dari kursi pelatih Timnas China sangat jelas dirasakan, namun ia tetap fokus dengan pekerjannya.

Pelatih asal Kroasia ini juga bukan tipe pelatih yang sudah bisa meninggalkan tim dan siap meninggalkan timnya.

"Suasananya (tuntutan mundur) sangat jelas dan saya rasakan, tapi saya juga harus bekerja keras untuk fokus," ujar Ivankovic.

"Hanya ada dua tipe pelatih, pertama pelatih yang sudah meninggalkan tim, dan kedua pelatih yang siap meninggalkan tim."

Ivan pun berbalik menyerang fan Timnas China yang dianggap tidak tahu apa-apa soal kondisi di dalam tim asuhannya saat ini.

Termasuk ketika Ivankovic melakukan rotasi pemain cukup banyak di laga melawan Indonesia, hal itu dilakukan sesuai analisa tim.

"Orang-orang yang melontarkan komentar serupa seringkali tidak mendekati fakta, bahkan mungkin mengatakan bahwa mereka tidak memahami situasi sebenarnya sama sekali."

Baca Juga: Ditunggu di Jakarta, Ini Janji Shin Tae-yong untuk Bahrain dan China

"Sama seperti pertandingan melawan Indonesia, banyak perubahan dan penyesuaian bukanlah pilihan aktif kami, melainkan hasil analisa kami."

"Dengan berbagai faktor internal dan eksternal," kata Ivankovic.

Di laga selanjutnya, China aka melakoni tandang ke markas Bahrain pada 10 November, lima hari berselang menjamu Jepang di kandang.

Kekalahan bisa menjadi petaka bagi China, euforia kemenangan atas Indonesia bisa lenyap begitu saja dan menjadi duka untuk mereka.

Bukan tak mungkin China muncul sebagai tim pertama yang gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P