Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Mantan Ketua Umum (Ketum) PSSI Mochamad Iriawan menyandang jabatan baru sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
Dia resmi diangkat melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) BUMN ternama itu, Senin (4/11/2024).
Pria berusia 62 tahun yang akrab disapa Iwan Bule itu menggantikan Simon Aloysius Mantiri, yang diangkat sebagai Direktur Utama Pertamina.
Simon menggantikan Nicke Widyawati, yang menjadi orang nomor satu di Pertamina sejak 30 Agustus 2018.
Iwan Bule diangkat oleh Erick Thohir dalam kapasitas Menteri BUMN mewakili Pemerintah sebagai pemilik saham, yang memiliki kewenangan dalam pengangkatan dan pemberhentian direksi dan komisaris BUMN.
Baca Juga: Reaksi Iwan Bule soal Utang PSSI Eranya Nyaris Rp 100 Miliar
Menurut Erick, Iwan Bule ditunjuk untuk mencegah kebocoran di tubuh Pertamina.
"Itu (penunjukan Iwan Bule) bagian dari bagaimana pengawasan daripada kebocoran," kata Erick di Gedung DPR, Jakarta.
Dengan masuknya Iwan Bule, lanjut Erick, diharapkan tidak ada lagi kebocoran atau keborosan, terutama dalam hal data penerima subsidi.
Latar belakang Iwan sebagai polisi berpangkat terakhir komisaris jenderal diyakini dapat mendukung tugasnya di Pertamina.
Iwan dan Erick adalah dua sosok terkait sepak bola Indonesia.
Iwan memimpin PSSI sebagai ketum pada 2 November 2019-16 Februari 2023.
Erick kemudian menjadi penggantinya hingga kini.
Posisi komisaris utama BUMN bergengsi seperti Pertamina sangat strategis.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pernah menjabatnya pada periode 25 November 2019-2 Februari 2024.
Gaji yang akan diterima Iwan Bule di Pertamina sangat besar, ratusan juta per bulan.
Jumlah gaji komisaris Pertamina tertuang dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-13/MBU/09/2021 tentang Perubahan Keenam Atas Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN.
Dalam aturan itu ditetapkan bahwa gaji komisaris utama adalah sebesar 85 persen dari gaji direktur utama.
Beberapa waktu lalu Ahok mengungkapkan bahwa gajinya sebagai komisaris utama tembus hingga Rp170 juta per bulan.
"Rp170 juta-lah kira-kira," kata Ahok.
Sumber penerimaan komisaris utama bukan hanya gaji.
Ahok menjelaskan, komisaris utama Pertamina juga mendapatkan bonus tantiem atau insentif kerja.
Meski tak tahu pastinya, tetapi Ahok mendengar nilainya sangat besar.
Berdasarkan informasi, untuk level direktur utama bonus tantiemnya bisa tembus sampai Rp25 miliar.
Pendapatan Iwan Bule itu sangat jauh melebihi Erick Thohir yang mengangkatnya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2000 tentang Hak Keuangan/Administratif Menteri Negara dan Bekas Menteri Negara Serta Janda/Dudanya, gaji menteri ditetapkan sebesar Rp5.040.000 per bulan.
Sedangkan tunjangan dan fasilitas lain, sesuai Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 2001 tentang Tunjangan Jabatan bagi Pejabat Negara Tertentu, Erick mendapatkan tunjangan jabatan Rp13.608.000 per bulan.
Jadi, jika ditotal, gaji dan tunjangan yang diterima Erick Thohir adalah Rp18,64 juta per bulan.
Sementara sebagai ketum PSSI, Erick tidak memperoleh gaji.
Dalam aturan PSSI, pihak yang berhak mendapatkan gaji hanyalah para pegawai, bukan pengurus.
Soal itu pernah ditegaskan Iwan Bule pada 6 Oktober 2022 dalam podcast bersama Dedy Corbuzier.
Ketika menjadi ketum PSSI, Iwan menegaskan tak menerima gaji sama sekali.
Namun, beberapa tahun sebelumnya ada ketum PSSI yang menerima gaji.
Mantan ketum PSSI La Nyala Mattalitti dalam sebuah diskusi menyampaikan, Djohar Arifin mendapatkan gaji Rp 50 juta sebulan saat memimpin organisasi paling populer itu.