Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Usai Dibantu Wasit Imbangi Timnas Indonesia, Bahrain Mengaku Sial dan Sakit Luar Biasa

By Taufik Batubara - Jumat, 15 November 2024 | 09:39 WIB
Striker Timnas China Zhang Yuning (tengah) menjadi mimpi buruk Bahrain dalam laga kelima Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Riffa, 14 November 2024. (GDNONLINE.COM)

SUPERBALL.ID - Setelah dibantu wasit untuk bisa mengimbangi Timnas Indonesia, Bahrain kini merasa tak layak kalah dari China.

Kedua peristiwa itu terjadi di depan para pendukungnya sendiri di Bahrain National Stadium, Riffa, dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Kurang lebih sebulan lalu, Timnas Indonesia dizalimi wasit Ahmed Al-Kaf dengan memberi Bahrain menit ekstra melebihi waktu tambahan (additional time) sampai bisa mencetak gol pada menit ke-90+9.

Setelah gol Bahrain itu tercipta untuk menyamakan skor menjadi 2-2, barulah wasit asal Oman tersebut meniup peluit panjang guna mengakhiri pertandingan.

Kubu Timnas Indonesia menggugat kepemimpinan wasit itu ke FIFA, tetapi akhirnya harus menerima hasil tak menyenangkan.

Kini, Bahrain menghadapi peristiwa yang menurut mereka sangat merugikan.

Media terkemuka Bahrain, GDN Online, menggambarkan, hati seluruh rakyat negerinya hancur setelah timnas mereka kalah 0-1 dari China dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (14/11/2024) malam.

Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 - China Tekuk Bahrain, Timnas Indonesia Terlempar ke Dasar Klasemen Grup C

Kehancuran itu sudah ditandai keputusan wasit Adham Makhadmeh untuk tidak memberikan hadiah penalti kepada Bahrain pada menit ke-57.

Ketika itu, Mohamed Marhoon terjatuh di kotak penalti saat menggiring bola karena bersentuhan dengan pemain Timnas China, Yang Zexiang.

Protes para pemain Bahrain diabaikannya karena menilai memang tak layak penalti atau meninjaunya lewat video assistant referee (VAR).

Wasit dari Yordania itu bisa membaca dengan jeli bahwa aksi Marhoon tersebut hanyalah trik untuk mendapatkan hadiah penalti.

Marhoon adalah pemain utama Bahrain yang memborong dua gol saat menjamu Timnas Indonesia pada 10 Oktober lalu.

Petaka yang dialami Bahrain berikutnya adalah pembatalan gol Ali Haram pada menit ke-87.

Wasit menganulirnya karena offside setelah meninjau VAR.

Selebrasi para pemain Bahrain atas gol menjadi percuma.

Pada menit ke-90+1, China menghukum Bahrain melalui gol Zhang Yuning.

Striker Beijing Guoan berusia 27 tahun itu dengan mudah menaklukkan kiper Bahrain Ebrahim Lutfalla setelah menerima asis Wang Haijian di kotak penalti.

Gol Zhang Yuning itu menjadi pembayaran lunasnya gara-gara utang kegagalan mencetak gol pada menit ke-11 ketiga sudah berhadapan satu lawan satu dengan kiper Bahrain.

Baca Juga: Gegara Bahrain, Suasana Hati Pemain Timnas Indonesia Buruk Jelang Lawan Jepang

Belum berhenti di situ, petaka terakhir yang harus diterima Bahrain adalah pengusiran Waleed Alhayam pada menit ke-90+9.

Dia dihukum wasit dengan kartu merah karena mengganjal keras Wang Ziming saat menggiring bola di barisan terakhir benteng Bahrain.

Lengkaplah sudah penderitaan Timnas Bahrain dalam pertandingan itu.

Itu merupakan kekalahan kedua Bahrain di kandang setelah 0-5 dari Jepang.

Mereka tetap dengan 5 poin dari lima pertandingan dan turun ke posisi kelima klasemen Grup C.

Pelatih Bahrain Dragan Talajic meminta para suporter negeri kerajaan tersebut untuk terus mendukung tim nasional, meskipun mereka mengalami kemunduran malam itu.

Ahli taktik asal Kroasia itu bersumpah bahwa pasukannya akan melakukan yang terbaik untuk bangkit kembali dari kekalahan 0-1 yang memilukan dari Timnas China.

"Kami sial malam ini," ungkap Talajic dalam konferensi pers pasca pertandingan.

"Kami melewatkan peluang bagus. Kami tidak pantas kalah dalam pertandingan ini."

"Kami semua di tim sangat marah dengan hasil ini, tapi kami akan terus berjuang."

Dia kemudian menjanjikan kepada seluruh penggemar Bahrain untuk memperbaiki kelemahan.

"Kami akan menganalisis pertandingan ini dan melihat mengapa kami kalah, tapi kami butuh dari semua pendukung untuk tetap percaya pada kami."

"Kami masih memiliki lima pertandingan lagi untuk dimainkan di babak kualifikasi ini, kami akan melakukan yang terbaik untuk mengejar tim di depan kami," janji Talajic.

Salah satu dari lima laga yang akan dihadapi Bahrain itu adalah Timnnas Indonesia di Stadion Utama GBK pada 25 Maret 2025.

Namun, sebelum itu Timnas Bahrain akan menjamu Australia pada 19 November mendatang.

Australia masih bertahan di posisi kedua klasemen Grup C dengan 6 poin setelah bermain 0-0 dengan Arab Saudi.

Arab Saudi di urutan ketiga, disusul China, keduanya juga mengoleksi 6 poin.

Perubahan besar di klasemen akan terjadi jika Timnas Indonesia menang atas Jepang pada 15 November.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P