Sebanyak 15 klub Liga 1 sudah mengancam akan mogok dari kompetisi kasta tertinggi saat ini.
Ancaman itu dilakukan karena 15 klub yang terdiri dari Persija Jakarta, Bhayangkara FC, PSM Makassar, Perseru Serui, Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, Persiba Balikpapan, Semen Padang, Persegres Gresik United, Barito Putera, Madura United, Mitra Kukar, Borneo FC, Persela Lamongan, dan Arema FC.
Ke-15 klub itu menilai PT Liga Indonesia Baru (LIB) belum bisa menjalankan perannya secara maksimal.
Ada tiga aspek yang menjadi sorotan dari 15 klub tersebut, yakni bisnis, teknis, dan legal yang masih jauh dari harapan.
Selain itu, 15 klub tersebut belum memegang sebuah surat perjanjian yang sudah ditandatangani oleh kedua belah pihak yakni klub dan operator di awal kompetisi.
(Baca Juga: Pandangan Pemain Timnas U-19 Indonesia terhadap Indra Sjafri)
Dari 15 klub itu tidak ada nama Persib Bandung, PS TNI, dan Bali United.
Lantas mengapa tidak ada tiga klub yang ikut memprotes kinerja PT LIB tersebut.
Media officer Persipura Jayapura, Bento Madubun, mengatakan ke-15 klub itu sebelumnya sudah berkumpul di salah satu hotel di Jakarta sebelum kompetisi dimulai.
"Pertemuan itu dilakukan sebelum menentukan PT LIB sebagai operator kompetisi," kata Bento.
(Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Selevel dengan 3 Negara Kuat Ini)
"Ada sepemahaman dari kami ber-15 untuk melakukan hal ini agar sepak bola Indonesia bisa lebih profesional," tambah Bento.
Menurut Bento, 15 klub ini masih membuka pintu lebar-lebar bila Persib Bandung, PS TNI, dan Bali United ingin bergabung untuk menyuarakan masalah yang sama.
Bento tidak bisa memaksa ketiga klub itu masuk ke dalam Forum Klub Sepak Bola Profesional Indonesia.
"Kami terbuka untuk siapa saja, ini tidak terbatas."
"Sampai saat ini kami hanya berkomunikasi dengan 15 klub."
"Coba tanyakan ke mereka, satu pemahaman gak sama kami," ucap Bento.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | superball.id |
Komentar