Trauma benturan pada titik tertentu di dada memang bisa menyebabkan henti jantung.
Kejadian yang juga dikenal dengan nama commotio cordis ini kerap menyerang atlet di berbagai cabang olahraga.
Terutama olahraga seperti baseball, hoki, karate, rugby dan sepak bola.
Kasus ini umunya terjadi jika kecepatan benda yang menghantam dada mencapai 48-80 km/jam.
Nyaris 80% atlet yang mengalami commotio cordis tak selamat meski telah diberi penanganan pompa dan kejut jantung.
Yudistira kemudian menjelaskan, pihak RSUD dr Soegiri Lamongan melakukan pemasangan alat bantu pernapasan terhadap Choirul Huda segera setelah tiba di rumah sakit.
(Baca Juga: BREAKING NEWS - Resmi Pekan Ke-30 Liga 1 Jadi Pekan Berkabung)
"Sesampainya di UGD, Huda segera ditangani. Kami melakukan pemasangan alat bantu napas yang sifatnya permanen."
"Kami lakukan inkubasi dengan memasang alat semacam pipa napas. Itu yang menjamin oksigen bisa 100 persen masuk ke paru-paru."
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar