Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade menegaskan bahwa dirinya berkomitmen untuk merekrut pemain-pemain asal Jakarta pada kompetisi kelompok usia.
Dia mengaku heran dengan Persija Jakarta U-19 yang banyak menggunakan pemain daerah pada kompetisi Liga 1 U-19 musim ini.
Pada akhirnya, Persija U-19 tidak bisa berbuat banyak karena tak mampu lolos dari babak grup.
Tim yang diasuh Jan Saragih itu hanya mampu mengakhiri persaingan di Grup 1 di posisi empat dari total enam klub dalam satu grup.
(Baca Juga: Gede Widiade Janji Siapkan Inovasi untuk Kompetisi Internal Persija)
Kemudian, tim itu pun dibubarkan awal bulan ini di Kantor Persija, Duren Tiga, Pancoran, Kota Jakarta Selatan, pada 2 Oktober 2017.
"Persija U-19 tidak saya bubarkan. Yang saya bubarkan skuadnya. Sebab, pemain yang direkrut secara instan," kata Gede Widiade di kantor Persija, Jumat (27/10/2017).
"Tahun depan, saya tidak mau lagi seperti itu. Saya akan pakai pemain muda lokal. Kalau masih kalah juga, jangan ada yang marah," katanya menambahkan.
Merekrut pemain asli Jakarta juga dilakukan Gede Widiade untuk mengukur kemampuan pemain-pemain asli asal ibu kota.
"Beginilah kondisi yang ada di Jakarta. Supaya orang Jakarta melek. Kalau kompetisi diputar, bagus, tapi butuh fasilitas. Sebuah prestasi datang dengan strategi dan proses," ujarnya menegaskan.
Editor | : | Andi Ernanda |
Sumber | : | superball.id |
Komentar