Salah satu calon juara Liga 1 musim ini, Bhayangkara FC, akan menghadapi dua laga berat di sisa musim 2017.
Bhayangkara FC akan menghadapi tuan rumah Madura United pada pekan ke-33 di Stadion Gelora Bangkalan, Bangkalan, Rabu (8/11/2017).
Lalu menjamu Persija Jakarta pada pekan terakhir di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Minggu (12/11/2017).
Klub berjuluk The Guardian itu wajib memenangi dua laga sisa.
Dua kemenangan itu wajib diraih untuk mengantisipasi kemungkinan besar Bali United menang atas Persegres Gresik United, Minggu (12/11/2017).
Bali United saat ini memimpin klasemen sementara dengan nilai 65 dan menyisakan satu laga.
Bhayangkara FC berada di posisi kedua dengan nilai 63, tapi masih menyisakan dua laga, yakni kontra Madura United dan Persija Jakarta.
Manajemen klub sudah merangsang para pemainnya dengan iming-iming bonus supaya bisa menang melawan Madura United.
(Baca Juga: VIDEO - Tepisan Maut Wawan Hendrawan Gagalkan Tembakan Gledek Marc Klok)
Jika menang atas Madura United, maka nilai Bhayangkara FC menjadi 66.
Nah, dengan hasil itu, Bhayangkara FC tinggal menanti kemenangan dari duel kontra Persija Jakarta untuk mendapatkan nilai akhir 69.
Nilai akhir 69 itu mutlak diraih Bhayangkara FC dengan asumsi Bali United menang mudah atas Persegres Gresik United, yang telah terdegradasi ke Liga 2.
Jika menang atas Persegres Gresik United, nilai akhir Bali United adalah 68.
Laga pamungkas melawan Persija Jakarta diduga banyak pihak akan menguntungkan Bhayangkara FC.
Itu karena sosok Gede Widiade yang dinilai masih mempunyai peran penting di dua klub itu.
Gede Widiade berstatus sebagai Direktur Utama Persija Jakarta sekaligus Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC.
Bagi Bhayangkara FC, kemenangan melawan Persija Jakarta sangatlah penting untuk memastikan gelar juara jika sebelumnya telah menang atas Madura United.
Bagi Persija Jakarta, apa pun hasil kontra Bhayangkara FC itu sudah penting lagi karena dipastikan aman untuk bertahan di enam besar.
Gede Widiade membantah semua asumsi atau tudingan itu, termasuk sejumlah pihak yang menduga Persija Jakarta akan mengalah agar Bhayangkara FC juara Liga 1.
Gede Widiade menegaskan tak punya kepentingan apa pun di Bhayangkara FC.
"Saya sudah tidak punya saham sama sekali di Bhayangkara FC," tegas Gede Widiade kepada SuperBall.id, Selasa (7/11/2017).
Pengusaha asal Surabaya itu bahkan mengaku lebih memprioritaskan Persija Jakarta ketimbang Bhayangkara FC.
"Ya Persija lah," tandas Gede Widiade singkat ketika ditanya klub mana yang akan dibelanya.
Di beberapa sumber ada yang menyebut Gede Widiade memiliki 10% saham Bhayangkara FC.
Sebanyak 90% saham selebihnya dimiliki Kepolisian Negera Republik Indonesia (Polri).
Namun, dengan bantahan Gede Widiade itu, data tentang kepemilikan saham tersebut berarti tidak benar.
Chief Executive Officer (CEO) klub yang semula bernama Bhayangkara Surabaya United itu adalah Inspektur Jenderal Royke Lumowa, yang kini menjabat Kepala Korps Lalu Lintas Polri.
Editor | : | Andi Ernanda |
Sumber | : | superball.id |
Komentar