Manajer Madura United, Haruna Soemitro murka terhadap kekalahan timnya dari Bhayangkara FC di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu (8/11/2017).
Bhayangkara menang dengan skor 3-1 atas 8 pemain Madura United, pada lanjutan Liga 1, pekan ke-33.
Sebanyak 3 pemain Madura United diusir wasit dalam laga itu yakni, Peter Odemwingie, Fandi Eko Utomo, dan Risky Dwi Febrianto.
Haruna kecewa dengan banyaknya pihak keamanan yang datang ke stadion dan menyebutnya sebagai kriminalisasi sepak bola.
Pria yang dikenal dengan sikap emosionalnya itu menyebut, banyaknya pihak keamanan yang datang ke stadion di laga tanpa penonton sebagai hal yang tak wajar.
"Itulah yang saya sebut kriminalisasi sepak bola," kata Haruna kepada SuperBall.id, lewat pesan singkat.
Vs Bhayangkara FC, tanpa penonton, tp sungguh pengamanan yg berlebihan. Madura sbg tuanrumah nurut pak polisi. Sabar pic.twitter.com/dXfVB07pZS
— Madura United FC (@MaduraUnitedFC) November 8, 2017
Tiga kartu merah yang didapatkan pemainnya juga disebut Haruna tak terlepas dari intimadasi tim lawan terhadap pasukannya.
Konsentrasi pemain Madura United diklaim Haruna terganggu sehingga terbawa ke dalam pertandingan.
"(Kartu merah) karena suasana panas sudah terjadi sejak menjelang pertandingan karena kriminalisasi tadi," tuturnya menambahkan.
Kemenangan itu membuat Bhayangkara mengumpulkan 68 poin dan keluar sebagai juara Liga 1.
Poin itu sudah tak mungkin disamai Bali United, apapun hasil yang akan terjadi di pekan terakhir.
Namun, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, semalam, mengonfirmasi bahwa Bhayangkara belum bisa dipastikan merengkuh gelar juara musim ini.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | superball.id |
Komentar