Baru-baru ini kabar mengejutkan datang dari Evan Dimas Darmono dan Ilham Udin Armaiyn.
Keduanya disebutkan akan berkarier di Liga Super Malaysia bersama Selangor FA.
Manajer Bhayangkara FC Sumardji bahkan telah menyatakan Evan Dimas sudah sepakat dengan Selangor FA.
Sedangkan Ilham Udin Armaiyn masih dalam tahap negosiasi.
"Ya, Evan Dimas akan bergabung ke Liga Malaysia dengan memperkuat Selangor FA," tegas Sumardji.
Rencana kedatangan dua pemain muda Indonesia itu bersamaan dengan badai yang tengah menghantam persepakbolaan Malaysia.
Badai itu adalah kekalahan demi kekalahan yang dialami Timnas Malaysia akhir-akhir ini.
Dalam tujuh laga terakhir Malaysia sejak diasuh pelatih Nelo Vingada dari Portugal, tak ada satu pun kemenangan yang diraih.
Bahkan, Malaysia dipaksa menelan dua pil sangat pahit oleh Korea Utara dalam Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2019, yaitu kekalahan 1-4, di Buriram, Thailand.
Kekalahan beruntun di kualifikasi itu membuat Harimau Malaya tersingkir, meski masih menyisakan satu laga.
(Baca Juga: Resmi! Irfan Bachdim Putuskan Bermain Bersama Klub Ini Musim Depan)
Sejumlah stakeholder sepak bola Malaysia lantas mengamati, kehadiran pemain impor, termasuk dari Indonesia, sama sekali tak membantu, malah membebani perkembangan timnas mereka.
Datuk Che Mat Jusoh adalah salah satu tokoh sepak bola Malaysia yang menentang keras pemain impor itu.
Mantan Wakil Presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) ini memang tak secara khusus menyoroti Evan Dimas, termasuk Andik Vermansah yang hengkang dari Selangor FA karena kontraknya tak diperpanjang.
Namun, sebagai salah satu pemain impor yang akan merumput di kompetisi sepak bola Malaysia, Evan Dimas termasuk bagian yang dianggap membenani timnas.
Sebagaimana dikutip SuperBall.id dan BolaSport.com dari Berita Harian berbahasa Melayu Malaysia, Rabu (15/11/2017), kedatangan pemain asing ke kompetisi Malaysia disikapi negatif oleh Datuk Che Mat Jusoh.
Bahkan, pria berusia 68 tahun itu secara terang-terangan menyebut pemain asing tidak memberikan dampak yang baik untuk sepak bola Malaysia.
"Selama ada pemain asing, saya membayangkan (sepak bola Malaysia) tidak akan berkembang," tegas Datuk Che Mat Jusoh.
(Baca Juga: Kelas! Evan Dimas akan Berlaga di Liga Member World League Forum, Ini Penjelasannya)
Datuk Che Mat Jusoh juga menilai kedatangan pemain asing bukannya membantu meningkatkan kualitas Liga Super Malaysia, melainkan malah sebaliknya.
Pernyataan itu didasari dengan mengulas prestasi Timnas Malaysia yang saat ini menurun drastis.
"Bohong jika ada yang mengatakan kehadiran pemain asing dari beberapa negara untuk berbagai posisi, kecuali kiper di Liga Super Malaysia, dapat membantu memperbaiki performa pemain lokal," tegas Datuk Che Mat Jusoh.
"Penyataan saya mudah, jika pemain asing yang berada di Liga Super Malaysia benar-benar mengajarkan dan membantu keterampilan pemain kami, pasti ada kesuksesan yang bisa dibanggakan untuk negara ini, terutama di Asia."
"Tapi yang terjadi malah sebaliknya, ini fakta, bukan omong kosong," keluh Datuk Che Mat Jusoh.
Datuk Che Mat Jusoh menambahkan, jika Liga Super Malaysia banyak kedatangan pemain asing yang berkualitas, maka setidaknya sudah setara dengan Korea Selatan dan Jepang.
Jumlah Pemain Impor
Pada Liga Super Malaysia musim 2017 yang baru saja berakhir, 12 klub yang menjadi pesertanya mendatangkan 50 pemain asing.
Jumlah itu merupakan bagian dari total 373 pemain Liga Super Malaysia 2017.
FELDA United menjadi klub yang mendatangkan pemain asing terbanyak, yakni enam orang.
Johor Darul Ta'zim dan Penang FA menyususl di posisi kedua terbanyak dengan jumlah empat pemain asing.
Dari 50 pemain asing di Liga Super Malaysia 2017, impor terbanyak berasal dari Brasil, yakni 10 orang.
Pemain impor dari Indonesia hanya satu, yakni Andik Vermansah, yang memperkuat Selangor FA.
Di Malaysia, semula setiap klub cuma boleh memiliki dua pemain impor atau asing.
Kini, klub Liga Super Malaysia diperbolehkan memiliki empat pemain impor, termasuk satu dari Asia.
Klub boleh memainkan keempat pemain asing itu sekaligus dalam sebuah pertandingan.
Di Liga 1, kompetisi kasta tertinggi Indonesia, jumlah pemain impor lebih banyak, yakni 70 dari total 532 pemain.
Namun, jika dibagi rata-rata per klub, maka jumlah pemain impor di Liga Super Malaysia ternyata lebih banyak.
Dengan jumlah 12 klub di Liga Super Malaysia, berarti rata-rata ada 4,1 pemain impor di setiap klub.
Sedangkan dengan jumlah 18 klub di Liga 1, berarti rata-rata ada 3,8 pemain impor per klub.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar