Pengalaman sedekade bersama Persipura membuat sang bek tengah, Ricardo Salampessy, telah berhadapan dengan banyak penyerang di kompetisi Indonesia.
Siapa yang membuatnya paling kesulitan?
Memulai karier sepak bola bersama Tunas Muda Hamadi pada 1999, Ricardo Salampessy bergabung dengan Persipura pada 2006.
Dua tahun sebelumnya, lelaki berusia 33 tahun tersebut memenangi medali emas PON bersama tim Papua.
Sudah tak terhitung banyaknya penyerang yang berhadapan dengan Ricardo.
Cristian Gonzales, Beto Goncalves, Bambang Pamungkas, TA Musafri, Greg Nwokolo, Saktiawan Sinaga, hingga Noh Alam Shah adalah sebagian kecil di antaranya.
(Baca Juga: Bonek Beri Tenggat Bhayangkara FC Kembalikan TMC ke Persebaya Surabaya)
Menilik kesuksesannya membawa Persipura memenangi kompetisi resmi ISL musim 2008-09 dan 2010-11 dengan jumlah kebobolan paling sedikit, tentu sah menyebut Ricardo memenangi sebagian besar pertarungan melawan para striker tersebut.
Namun, ada satu nama yang menurutnya paling menyulitkan.
“Herman Dzumafo, saya selalu kesulitan menjaga dia,” kata Ricardo kepada SuperBall.id dan BolaSport.com dalam wawancara khusus di Lapangan PLTD Waena, Kamis (14/12).
Tak cuma soal adu kebolehan mengolah bola, Dzumafo juga membuat Ricardo terlempar dari timnas.
Ricardo mengalami cedera lutut saat berbenturan dengan Dzumafo, yang ketika itu berseragam Mitra Kukar.
(Baca Juga: Markus Horison tak Janji Gabung Bogor FC Karena Sibuk Berpolitik)
Sehingga saat dipanggil Timnas Indonesia, Ricardo tak bisa memenuhi.
Herman Dzumafo memang dikenal sebagai striker garang di era akhir 2000-an.
Pada musim 2009-10 misalnya, pria yang sudah resmi menjadi WNI itu mencetak 16 dari total 43 gol PSPS di kompetisi kasta teratas.
Ketajaman itu terjaga kendati Dzumafo saat ini sudah berusia 37 tahun.
Buktinya, saat tampil di Liga 2 2017 bersama PSPS, lelaki asal Kamerun tersebut tetap bisa mengemas total 11 gol.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar