Persela Lamongan dua kali berhasil lepas dari situasi sulit ketika bermain di babak penyisihan Grup E Piala Presiden 2018.
Setelah tertinggal lebih dulu, mereka akhirnya bisa menyamakan kedudukan di momen krusial.
Hal itu terjadi ketika Persela tertinggal dua gol Thiago Furtuoso dan Dendi Santoso pada babak pertama ketika berhadapan dengan Arema FC.
Kendati Arema FC lebih mendominasi, Persela cukup pintar dalam memanfaatkan celah di lini belakang Arema FC.
Hasilnya mereka mampu menyamakan kedudukan di babak kedua dengan gol-gol Alessandro Celin dan gol bunuh diri Moch Zaenuri sehingga menyelamatkan skor 2-2.
Situasi sama terjadi di pertandingan berikutnya, Persela harus tertinggal satu gol lebih dulu lewat gol Bhayangkara FC yang diciptakan oleh Herman Dzumafo Epandi.
Namun, para pemain tidak panik menghadapi tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut.
Mereka akhirnya menyamakan kedudukan lewat gol Sugeng Efendi di babak kedua.
Pelatih Persela, Aji Santoso berusaha mengambil dua sisi dalam mengamati permainan timnya.
Menurutnya, bangkit setelah tertinggal lebih dulu menandakan bahwa mental tim asuhannya mumpuni.
“Ini sebenarnya kurang bagus. Kita bisa melihat bahwa mental tanding anak-anak ketika ketinggalan tidak down,” ungkap mantan pelatih Timnas Indonesia U-23 ini.
Di sisi lain, Aji tidak ingin tertinggal lebih dulu akan menjadi kebiasaan timnya. Kedepan persoalan di lini pertahanan akan coba dia benahi.
“Ada sisi tidak bagusnya. Ke depan persoalan di lini pertahanan akan kami benahi,” ungkapnya.
Meski berada di posisi tiga klasemen sementara Grup E Piala Presiden 2018, Persela masih memiliki sedikit peluang untuk lolos.
Selain dituntut menang atas PSIS Semarang di pertandingan terakhir, mereka juga menunggu hasil laga lainnya antara Arema FC dan Bhayangkara FC pada Selasa (30/1/2018).
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar