Manajemen Persipura Jayapura membatalkan rencana merekrut Pape Abdoulaye Ndaw dari Senegal.
Pembatalan tersebut terjadi lantaran Senegal masuk dalam daftar hitam di Indonesia.
Kisah serupa juga berlaku dengan Zah Rahan yang sempat menjalin hubungan dengan Bhayangkara FC.
Zah Rahan yang berasal dari Liberia terpaksa gigit jari karena masalah yang sama dengan Pape.
Sebenarnya ada banyak negara yang masuk dalam daftar hitam di Indoensia.
Negara-negara tersebut umumnya rawan konflik.
(Baca Juga: 1000 Pelatih Bakal Dibiayai untuk Mendapatkan Lisensi C AFC)
Selain Liberia dan Senegal, negara lain yang masuk daftar hitam tersebut adalah Afghanistan, Guinea, Israel, Korea Utara, Kamerun, Niger, Nigeria, Pakistan, dan Somalia.
Pamain dari negara tersebut jelas tidak bisa berlaga di Indonesia karena sulit mendapatkan visa.
Sriwijaya FC tampaknya lebih beruntung dari Persipura dan Bhayangkara FC.
Klub berjuluk Laska Wong Kito itu memiliki 2 pemain dari Afrika, yaitu Mamadou Ndiyae dan Makan Konate.
PT SOM yang membawahi Sriwijaya FC melalui sekretarisnya, Faisal Mursyid, menyebut proses verifikasi pemain asing Laskar Wong Kito telah selesai.
(Baca Juga: Sang Jenderal Lapangan Tengah Kembali Dipanggil Arema FC)
Faisal mengatakan operator Liga 1, PT LIB, sudah memberikan surat balasan terkait verifikasi pemain asing tersebut.
"Surat resmi sudah kami terima dan seluruh pemain asing baru Sriwijaya FC tidak memiliki masalah, termasuk Makan Konate," kata Faisal, dikutip SuperBall.id dari Sriwijaya Post, Rabu (21/2/2018).
Saat ini Sriwijaya FC masih melengkapi berkas pendukung untuk para pemain asing.
"Secara prinsip mereka sudah siap dimainkan untuk Liga 1," ungkapnya.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar