Minimnya upaya dribel yang dilakukan Febri saat menghadapi Sriwijaya boleh jadi tak lepas dari kecenderungan pemain belakang Persib melepas operan jauh ke pemain lini ofensif.
Hal ini yang membuat Febri cuma menerima 18 operan dari rekan-rekannya.
Bandingkan dengan saat ia memperkuat Timnas U-23 Indonesia di partai uji coba melawan Timnas U-23 Singapura.
Ketika itu, Febri menjadi salah satu tumpuan operan rekan setimnya dan tercatat menerima 49 operan.
Jumlah operan yang diterima Febri itu hanya kalah dari Rezaldi Hehanusa (57) dan Zulfiandi (56).
Pada pertandingan melawan Timnas U-23 Singapura di mana Febri tampil gemilang lewat 1 gol dan 2 assist itu, sang pemain mencatatkan 3 dribel sukses dari 4 percobaan.
Saat berseragam Garuda Muda, Febri memang banyak menerima operan. Tapi, bola sampai di kakinya setelah serangakaian operan yang dilakukan pemain lain hingga menarik lawan dari Febri.
Sementara saat di klub, pemain Persib lainnya kerap langsung mengarahkan si kulit bundar ke Febri dan berharap pemain kelahiran 19 Februari 1996 tersebut menuntaskan segalanya buat mereka.
Hanya, asisten pelatih Persib, Herrie Setyawan, membantah bahwa melempemnya Febri di level klub terjadi karena Persib tak paham cara memaksimalkan kemampuannya.
"Kami tidak mengerti mengapa Febri bisa bagus di timnas, tapi tidak di klub. Padahal, cara bermain Febri sama saja di keduanya," tutur pelatih yang akrab disapa Jose ini kepada BolaSport.com.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar