Teror bom yang terjadi kota Surabaya Minggu (13/5/2018) dan Senin (14/5/2018) tidak luput dari perhatian bek Persib Bandung, Tony Sucipto.
Tony Sucipto, mengutuk keras terjadinya bom di kota kelahirannya ini.
"Saya sangat menyayangkan kejadian bom yang tidak seharusnya ini. Setahu saya, tidak ada ajarannya melakukan bom bunuh diri seperti ini," kata Tony kepada BolaSport.com, Senin (14/5/2018).
Pemain yang menggunakan nomor punggung 6 ini menambahkan, lokasi salah satu tempat kejadian, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela, tidak jauh dari kediaman orang tuanya.
Selain prihatin, Tony juga memberikan dukungan moril bagi warga Surabaya agar tetap tenang menghadapi kejadian tersebut dan lebih hati-hati lagi.
(Baca juga: Ada Asisten Wasit yang Jadi Korban Pemukulan di Laga Borneo FC Kontra Persebaya)
"Pastinya warga harus tenang karena sudah ada yang menangani kasus ini. Secara pribadi, saya ikut melawan teroris, Surabaya wani," ucapnya.
Tony Sucipto memang lahir dan besar di Surabaya. Hanya, selain SSB Indonesia Muda, ia tak pernah memperkuat klub asal Surabaya maupun Jawa Timur.
Ia mulai meniti karier profesional bersama Persijatim (2004) sebelum kemudian membela Sriwijaya FC (2005-2010), Persija (2010-2011), dan Persib Bandung.
Bek kiri yang kini berusia 32 tahun tersebut merupakan bagian dari skuat Laskar Wong Kito ketika merebut gelar Liga Super Indonesia 2007-2008 plus tiga mahkota Piala Indonesia (2007-2008, 2008-2009, 2010).
Salah satu pilar Timnas Indonesia saat menjadi runner-up Piala AFF 2010 ini juga membantu Maung Bandung meraih gelar kompetisi kasta tertinggi Indonesia musim 2014.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar