Kejuaraan sepak bola yang diselenggarakan komunitas asal Ende-Lio yang tergabung dalam Wuamesu, untuk tahun ini dipastikan bergulir mulai 30 Juni 2018 di Stadion Tugu, Jakarta Utara.
Sekjen Wuamesu Indonesia, Sulaiman Pete, mengatakan turnamen tersebut digelar sebagai alat pemersatu masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ada di Jabodetabek.
Sejauh ini sudah 16 tim dari 23 kabupaten di NTT yang akan mengikuti turnamen bergengsi tersebut.
"Kami targetnya sebenarnya untuk seluruh ada 23 kabupaten, cuma karena ada masalah teknis di internal kabupaten masing-masing sehingga hanya 16 kabupaten yang fix tapi kami masih membuka sampai tanggal 30 Mei nanti, sampai panitia sendiri yang akan menyampaikan bahwa pendaftaran sudah ditutup, dan sampai hari ini masih dibuka," kata Sulaiman di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Sulaiman menambahkan, untuk semua regulasi yang terjadi di turnamen tersebut sesuai mengikuti PSSI.
Dari 16 tim yang terdaftar, nantinya akan terbagi menjadi empat grup, dimana setiap grup terisi empat tim.
(Baca juga: Cetak Lima Gol Beruntun, Stefano Lilipaly Ungkap Rahasianya)
Setiap tim yang mendaftar harus mengeluarkan uang pendaftaran sebesar Rp 10 juta.
Pihak panitia sudah menyiapkan total hadiah sebesar Rp 500 juta, dimana sang juara berhak mendapatkan uang Rp 100 juta.
"Seluruh pertandingan akan bermain di Stadion Tugu, Jakarta Utara. Pertandingannya setiap Sabtu dan Minggu. Mulai tanggal 30 Juni pembukaan sampai finalnya itu tanggal 15 September," kata Sulaiman.
Panitia mempersilahkan setiap tim mendaftarkan sebanyak 24 nama pemain untuk turnamen tersebut.
Usia minimal yang mengikuti turnamen tersebut adalah 17 tahun dan yang paling tua itu 25 tahun.
Setiap tim juga dipersilahkan untuk mendaftarkan tiga nama pemain yang usianya di atas 25 tahun.
Selain untuk memperat silahturahmi masyarakat NTT di Jabodetabek, turnamen ini juga digelar sekaligus mencari pemain-pemain muda berkualitas.
Pada Wuamesu Indonesia Cup edisi pertama, lahirlah Billy Keraf yang saat ini memperkuat Persib Bandung dan Iqbal Samad yang bergabung dengan Persita Tangerang.
Untuk itu, turnamen tersebut digelar sekaligus agar lebih banyak lagi masyarakat NTT di kancah sepak bola Indonesia.
"Tujuan kami untuk bisa melahirkan pemain-pemain nasional asal NTT karena minat sepak bola di masyarakat NTT itu memang sangat tinggi, cuma karena memang kekurangannya hanya di luar SDMnya, itu yang membuat sehingga kurang terekspose," kata Sulaiman.
"Sehingga kami dari Wuamesu sendiri berinisiatif sedikit demi sedikit untuk bisa mengekspose potensi-potensi masyarakat NTT, khususnya di bidang sepakbola. Makanya kami berharap mendapat suport dari PSSI untuk bisa membantu ini," kata Sulaiman menambahkan.
Keinginan Sulaiman agar dibantu oleh PSSI akhirnya membuahkan hasil.
Ia dan beberapa jajaran panitia bertemu dengan Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, di Jakarta, Selasa (22/5/2018) sore.
Dalam pertemuan itu, Sulaiman meminta kepada Joko agar bisa membantu secara teknis seperti kepelatihan untuk coaching clinic.
PSSI pun siap membantu agar turnamen tersebut bisa sukses seperti edisi pertama.
Dalam acara pembukaan nanti PSSI juga menginginkan adanya pertandingan persahabatan untuk sepak bola wanita.
Tak hanya PSSI, pihak panitia juga mengundang Menpora, Gubernur NTT, dan Gubernur DKI Jakarta.
"Ya dari pihak PSSI sangat mensuport, awanya tadi Pak Joko mengira bahwa ini hanya satu kabupaten kecil, yakni Ende, padahal Ende hanya sebagai tuan rumah, penyelenggara untuk turnamennya. Jadi kata beliau ini luar biasa apalagi pertandingannya di Jakarta dan Insya Allah beliau akan hadir saat acara pembukaan," kata Sulaiman.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | superball.id |
Komentar