Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic merasa keputusan Komdis PSSI yang menghukumnya dengan larangan empat kali bertanding sebagai hal yang tak adil.
Marko Simic mengaku kaget saat mendengar kabar bahwa Komdis PSSI menjatuhkan hukuman kepadanya sehari jelang laga Persija kontra Persebaya, Sabtu (2/6/2018).
Hukuman Komisi Disiplin PSSI itu terkait aksi sikutan Marko Simic terhadap dua pemain Persipura Jayapura, Ian Louis Kabes dan Boas Atururi.
Peristiwa itu terjadi pada laga pekan ke-11 Liga 1 yang mempertemukan Persija melawan Persipura di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jumat (25/5/2018).
(Baca Juga: Marko Simic Sebut Keputusan Komdis PSSI Keliru)
Seusai pertandingan, Simic mengaku tak mendapat laporan apa-apa soal sanksi yang akan dijatuhi kepadanya.
Pemain asal Kroasia bahkan mengaku bahwa dia juga mengalami perlakuan tak menyenangkan dari pemain Persipura dalam pertandingan yang dimenangi Persija dengan skor 2-0 itu.
(Baca Juga: Rapor Pemain Senior di Timnas U-23 Indonesia Sepanjang 2018 - Andritany Terbaik, Lerby Paling Jelek)
"Jika saya juga menunjukkan video dari awal pertandingan, maka saya juga bisa menunjukkan bukti-bukti mereka menendang saya," kata Simic kepada wartawan, termasuk BolaSport.com, Senin (4/6/2018).
"Mereka juga melakukan hal-hal semacam itu yang merupakan tidakan tak terpuji. Ini situasi yang tak adil buat saya," tuturnya.
Mengenai dugaan aksi kasarnya, Simic heran dengan keputusan mendadak yang dijatuhkan Komdis PSSI.
"Wasit tak memutuskan ada pelanggaran saat pertandingan, wasit juga tak melaporkan soal kasus ini setelah pertandingan. Jadi, saya tak merasa ada apa-apa," ucap eks pemain Melaka United
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
"Ketika ada kabar saya dihukum satu hari sebelum laga (vs Persebaya), saya sangat terkejut. Bahkan pertandingannya sudah lewat 10 hari (Persija kontra Persipura)," ujarnya.
Hukuman larangan bertanding 4 laga itu berlaku pada partai pekan ke-12 sampai pekan ke-15.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | superball.id |
Komentar