CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi angkat bicara terkait sanksi yang diterima PSIS di pekan ke 11 saat menghadapi Mitra Kukar di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Senin (28/5/2018)
Melalui website resmi PSSI, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI merilis hasil keputusan sidang yang mereka gelar 6 Juni lalu dan turut menyeret PSIS Semarang dalam daftar tersebut.
Dua sanksi yang diterima PSIS yakni, sanksi denda terhadap pelatih kepala Vincenzo Alberto Annese sebesar Rp 25 Juta, karena melakukan protes berlebihan dengan masuk ke tengah lapangan dan mengikuti sampai area ruang ganti wasit.
Selain itu, PSIS Semarang mendapat sanksi denda sejumlah 50 juta rupiah karena pada saat pertandingan suporter PSIS terbukti melakukan pelemparan botol ke dalam lapangan dari tribun barat dan tribun timur.
Nantinya denda tersebut wajib dibayar selambat-lambatnya 14 hari setelah diterimanya keputusan tersebut.
Pada saat melawan Mitra Kukar, pertandingan sempat terhenti di pertengahan babak kedua karena adanya aksi protes dari pelatih Vincenzo Annese atas keputusan wasit dan sempat beradu mulut dengan pelatih Mitra Kukar, Rafael Berges.
(Baca Juga: Luis Milla Diharapkan Panggil Sosok Ini ke Timnas Indonesia)
Hal tersebut yang juga turut menyulut emosi pendukung, sehingga beberapa dari mereka melakukan aksi pelemparan.
Pada saat itu, Vincenzo Annese langsung mengungkapkan permintaan maaf seusai pertandingan.
Menanggapi sanksi yang diterima PSIS, Yoyok mengatakan sanksi tersebut menciderai prestasi PSIS musim lalu.
Pasalnya saat masih berkompetisi di Liga 2, PSIS mendapat penghargaan sebagai tim fair play, ditandai dengan penyerahan piala fair play usai pertandingan final Liga 2, bulan November tahun lalu.
"Denda ini merupakan denda pertama dalam tiga tahun. Jadi ini baru pertama kali kami kena denda lagi," kata Yoyok, Senin (11/6/2018).
Yoyok menjelaskan, kejadian yang berujung sanksi saat menghadapi Mitra Kukar karena pada saat itu pihak Panpel juga lengah sehingga pelemparan tidak bisa dicegah.
Dengan adanya denda tersebut, pria yang juga menjabat sebagai ketua Panitia Pelaksana (Panpel) PSIS ini mengatakan ingin memberi edukasi lagi kepada pendukung dan melakukan evaluasi internal agar tidak ada lagi hal-hal yang menyebabkan kerugian PSIS.
"Memang kami akui lengah pada saat itu dan kami juga khilaf. Untuk itu, kami akan lakukan lagi edukasi lagi kepada pendukung serta evaluasi secara internal supaya kejadian seperti ini tidak terulang kembali," ucapnya.
"Tahun lalu di Liga 2, tim PSIS dinobatkan sebagai tim Fair Play. Kok sekarang malah jadi kemunduran," tandasnya.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | jateng.tribunnews.com |
Komentar