Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, memastikan Edy Rahmayadi akan tetap menjadi Ketua Umum PSSI.
Artinya, Edy akan memimpin federasi sepak bola Indonesia itu sampai 2020.
Konsentrasi Edy tentunya akan terpecah setelah tidak akan melepas jabatannya di Ketum PSSI.
Apalagi pria asal Sabang, Aceh, itu baru saja terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara (Sumut) versi berbagai lembaga hitung cepat.
(Baca Juga: Perjuangan Dramatis, Hanya 8 Menit Timnas U-19 Indonesia Bantai Filipina)
"Tidak berubah (status Edy sebagai Ketum PSSI)," ujar Tisha usai drawing cabang olahraga (cabor) sepak bola Asian Games 2018 di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (5/7/2018).
Seperti diketahui, pria berusia 57 tahun itu terpilih sebagai Ketum PSSI pada 2016 lalu.
Edy sempat cuti dari Ketum PSSI karena ingin fokus berkampanye di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut.
Selama kampanye, status Edy digantikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketum, Joko Driyono.
(Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Kembali Pimpin Klasemen Grup A Piala AFF, tapi Masih Berat ke Semifinal)
Cuti Edy sejatinya sudah selesai pada 30 Juni lalu.
Akan tetapi mantan Pangkostrad itu tidak tampak aktif sebagai Ketum PSSI.
Rangkap jabatan sendiri bukan sesuatu yang baru untuk Edy.
Sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia politik, Edy merupakan tentara aktif yang menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dan yang juga berstatus Ketum PSSI.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | superball.id |
Komentar