Coach Robert menyebut Marc masih terbawa gaya permainan sepakbola Eropa, dan wasit menilai hal tersebut adalah pelanggaran berat.
"Mungkin menurut Marc (Klok) tidak ada (pelanggaran) karena dia masih bermain dengan style (sepak bola) Eropa,” ujarnya.
“Tapi wasit di sini (Indonesia) melihatnya berbeda. Maka saya minta dia menyesuaikan tanpa harus mengurangi kualitas permainannya," ujar Robert.
Lebih lanjut, Robert menyebut Marc Klook punya kemampuan kontak fisik yang bagus saat perebutan bola.
Seperti inilah yang biasa menjadikan dirinya kerap mendapatkan kartu kuning dalam duela berebut bola dengan lawannya.
"Maka bagi saya, dia (Marc) sebenarnya tidak harus mendapatkan kartu kuning sebanyak itu (7 kartu), hanya karena dia punya body ball bagus," jelasnya.
Justru sekarang kini, Klok sering menjadi sasaran pelanggaran lawan, namun justru dinilai bukanlah sebuah pelanggaran oleh wasit yang bertugas di lapangan.
"Karena gaya permainan di sini sudah cukup banyak dipengaruhi peran pemain asing di tiap klub. Sehingga pemain asing banyak menjadi sorotan utama ketika permainan dimulai, maka pelanggaran sering terjadi," ujarnya.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | makassar.tribunnews.com |
Komentar