Persija Jakarta menerapkan permainan defensif pada pertengahan babak kedua saat melawan Bhayangkara FC.
Permainan itu ditampilkan kala Persija unggul lebih dulu lewat gol Ismed Sofyan.
Berlaga di Stadion Sultan Agung, Jumat (28/7/2018), Persija meraup tiga poin berkat satu gol yang diciptakan Ismed itu.
Pelatih Persija Stefano Cugurra mengakui permainan itu diterapkan karena mengacu pada kegagalan timnya melawan PSM Makassar.
(Baca Juga: Update Transfer Liga 1 - Persela Lamongan Kembali Bermanuver)
Kala itu, Persija sempat unggul 2-1, tetapi PSM bisa memaksakan hasil imbang 2-2 lewat gol telat menjelang pertandingan berakhir.
"Kami sudah belajar dari laga melawan PSM, Shahar (Ginanjar) waktu itu masih bermain di PSM," tutur Teco.
"Kami main bagus dan sudah unggul 2-1, lalu terus menyerang dan kebobolan sehingga kehilangan dua poin," katanya menambahkan.
Dikatakan Teco, Persija tak boleh lagi kecolongan poin saat melakoni partai kandang.
"Kami tak boleh kehilangan poin lagi di laga kandang."
"Kami tak boleh kehilangan dua poin, maka kami bertekad harus dapat nilai tiga," ucap Teco.
(Baca Juga: PSPS Riau Punya Kejutan untuk Mengamankan Posisi Empat Besar Liga 2)
"Maka, kami belajar dari pertandingan sebelumnya," ujarnya menerangkan.
Disebut Teco, kemenangan 1-0 sudah cukup buat timnya untuk menggondol tiga poin.
"Kami mau dapat tiga poin dan sudah menang 1-0," kata Teco.
"Kami sudah dapat tiga poin, Persija boleh menang 3-0 atau 4-0, tetapi 1-0 sudah cukup buat memenangi pertandingan ini," tuturnya tegas.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar