SUPERBALL.ID – PSPS Riau menjamu Persiraja dengan kekuatan tim tamu yang minus tiga pilar utama pada Sabtu (28/7/2018) sore.
Keadaan yang tampaknya menguntungkan PSPS Riau, justru diwaspadai pelatih mereka.
Apalagi, Persiraja Banda Aceh datang ke Stadion Kaharudin Nasution di Rumbai, Pekanbaru, tentu tak ingin kalah.
”Pada 15 menit pertama, kami instruksikan pemain untuk meraba gaya permainan Persiraja, harus dilakukan dengan hati-hati,” kata Asisten Pelatih PSPS Riau Gusnedi Adang.
(Baca Juga: Persija Terapkan Permainan Bertahan untuk Menumbangkan Bhayangkara FC)
Dalam laga pamungkas putaran pertama Liga 2 Wilayah Barat ini, diakui Gusnedi kalau mereka masih buta kekuatan lawan.
”Kalau dengan nama seperti Defri Risky dan Viktor Pae, kami sudah kenal dan anak-anak pun sebagian tahu kualitas mereka,” tutur Gusnedi.
”Sayangnya, para pemain itu tak ikut. Ini akan menjadi pekerjaan tambahan bagi tim pelatih,” katanya.
Diakui Gusnedi, Aceh merupakan salah satu gudangnya pesepak bola berbakat di Pulau Sumatera.
(Baca Juga: Update Transfer Liga 1 - Persela Lamongan Kembali Bermanuver)
”Banyak pemain berkualitas di Aceh,” ujar eks bek tim Primavera, program PSSI yang berlatih di Italia ini.
”Ada beberapa skenario yang telah disiapkan coach Hendri Susilo untuk meredam berkembangnya permainan anak-anak Persiraja. Utamanya, setelah 15 menit laga berjalan.”
Meraba kekuatan dan membaca arah dan gaya permainan Persiraja ini, sangat dibutuhkan Firman Septian Cs.
Hal itu sekaligus mencegah terciptanya gol ke gawang mereka.
”Dengan target yang diberikan manajemen, kami yakin akan menutup putaran pertama ini dengan catatan manis,” ujar Gusnedi penuh keyakinan.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar