Sebelum mengumumkan Luis Milla, PSSI dikabarkan sempat mendekati dua pelatih berkelas dunia, yakni Juergen Klinsmann dan Alberto Zaccheroni untuk melatih timnas Indonesia pada 2017.
Setidaknya kabar itu dikatakan oleh mantan bek timnas Indonesia era primavera, Yeyen Tumena.
Yeyen mengatakan seperti itu dikarenakan ia mengaku mengetahui siapa saja calon pelatih timnas Indonesia di awal musim 2017.
Namun, PSSI akhirnya menjatuhkan pilihannya kepada Luis Milla yang merupakan sosok pelatih asal Spanyol.
PSSI akhirnya memperkenalkan Milla sebagai pelatih timnas Indonesia pada Februai 2017 bersama dengan dua asistennya yakni Miguel Gandia dan Eduardo Perez.
Ketiga pelatih itu langsung ditugaskan untuk memegang timnas U-23 Indonesia yang pada 2017-2018 akan mengikut tiga event yakni Kualifikasi Piala Asia U-23, SEA Games 2017, dan Asian Games 2018.
"Saya sempat melihat sendiri daftar pelatih yang akan melatih timnas Indonesia, selain Luis Milla ada nama Juergen Klinsmann dan Alberto Zaccheroni," kata Yeyen kepada BolaSport.com pada saat Forum Diskusi Bola belum lama ini.
"Tetapi saya tidak tahu mengapa PSSI memilih Milla."
"Padahal saat itu salah satu pelatih dari Klinsmann dan Zaccheroni ingin membawa dua asistennya untuk melatih timnas U-16 dan U-19," ucap Yeyen menambahkan.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Direktur Teknik Bhayangkara FC itu juga mengatakan harga Milla lebih mahal ketimbang dua pelatih tersebut.
(Baca Juga: Menanti Persib Unggul 8 Poin di Puncak Klasemen Liga 1 2018 dengan Jersey Kebanggaan)
Namun, Yeyen tidak menyebutkan secara detail berapa PSSI membayar Milla dengan durasi kontrak dua tahun.
"Yang saya lihat itu harganya cukup besar Milla, mungkin ibaratnya kalau Milla dibayar dengan Euro, sedangkan dua pelatih itu dibayar pakai Dollar," kata mantan pemain Persija Jakarta tersebut.
Yeyen juga menambahkan kemungkinan PSSI memilih Milla juga dikarenakan kesuksesan mantan pemain Barcelona itu bersama timnas U-21 Spanyol.
Perlu diketahui, Milla sempat membawa timnas U-21 Spanyol meraih gelar juara Piala Eropa 2011.
Dari skuat timnas U-21 Spanyol tersebut lahirnya pemain-pemain berkualitas seperti Juan Mata, David de Gea, Javi Martinez, dan Ander Herrera.
Filosofi sepak bola Spanyol juga bisa menjadi acuan mengapa PSSI memantapkan pilihannya kepada Milla.
Sementara untuk prestasi dari Zaccheroni, pelatih asal Italia itu sempat menukangi beberapa klub papan atas seperti AC Milan, Lazio, Inter Milan, Juventus, dan Udinese.
Setelah sempat melatih timnas Jepang pada 2010-2014, Zaccheroni saat ini bertugas sebagai juru latih di Uni Emirates Arab.
Sedangkan Klinsmann sempat menjadi pelatih timnas Jerman, Bayern Munchen, dan timnas Amerika Serikat di Piala Dunia 2016.
Saat menjadi pesepak bola, pelatih asal Jerman itu sempat bermain dengan sejumlah klub papan atas seperti Inter Milan, AS Monaco, Tottenham Hotspur, Bayern Muenchen, dan Sampdoria.
"Bisa jadi karena Milla sukses membawa timnas U-21 Spanyol, dia dari Spanyol, lalu sepak bolanya memiliki filosofi tiki taka," kata Yeyen.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | superball.id |
Komentar