PSIS Semarang harus rela menelan kekalahan dari Bhayangkara FC di hadapan publiknya sendiri.
Laga ini terlaksana di Stadion Moch. Soebroto, Magelang pada Senin (13/8/2018).
Pelatih PSIS Semarang, Alberto Vincenzo Annese menilai kekalahan tersebut lantaran skuatnya mengalami penurunan semangat dan daya juang.
Bermain di kandang, skuat Mahesa Jenar tak mampu membendung kekuatan tamunya yang juga juara bertahan Liga 1, Bhayangkara FC.
Mereka takluk dengan skor tipis 1-2.
(Baca juga: PSSI Mengaku Tak Campur Tangan Terkait Harga Tiket Cabang Sepak Bola untuk Asian Games 2018)
Tertinggal dua gol lewat aksi Herman Dzumafo (15') dan Paulo Sergio (48'), PSIS hanya mampu membalas satu gol lewat aksi Hari Nur Yulianto.
Gol Hari Nur tercipta pada menit ke-53.
Kekalahan tersebut menjadi kekalahan kedua skuat Mahesa Jenar secara berturut-turut.
Pekan sebelumnya kala bertandang ke markas Bali United, skuat besutan Vincenzo Alberto Annese itu kalah dengan dengan skor 0-2, Sabtu (4/8/2018).
Menurut pelatih asal Italia itu, anak-anak asuhnya telah kehilangan gairah dan daya juang.
"Saya melihat tim saya mengalami penurunan semangat juang," kata Annese, kutip BolaSport.com dari Tribun Jateng.
Padahal, dalam situasi seperti ini, Annese mengatakan jika seharusnya Haudi Abdillah cs dapat bermain dengan semangat yang berlipat ganda.
"Karena, kami harus 100 persen berjuang seharusnya. Kami harus memacu diri untuk PSIS Semarang," tuturnya menambahkan.
Annese berharap, skuatnya dapat mengubah pola pikir dan mentransformasikannya menjadi mentalitas bertanding yang kuat.
Hal ini bertujuan agar klub kebanggaan warga Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah itu dapat segera bangkit dari keterpurukan.
"Kami tak boleh kehilangan poin seperti ini lagi. Kami harus benar-benar mengubah mentalitas untuk bisa maju ke depan," ujar pelatih 33 tahun tersebut.
Kini, PSIS masih tertahan di posisi ke-17 papan klasemen sementara Liga 1 2018.
Mereka mengumpulkan 20 poin dari 20 laga yang telah dilakoni.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar