Walau demikian, pernyataan pelatih timnas U-23 UEA, Maciej Skorza, selepas pertandingan terakhir di fase grup kontra China pada Minggu (19/8/2018) mungkin menjadi indikasi bahwa Garuda Muda punya keuntungan tersendiri.
Pada laga tersebut, UEA dipaksa menelan kekalahan akibat gol menit ke-71 lewat tendangan jarak jauh Yao Junsheng.
"Pertandingan berjalan ketat, tetapi pemain saya tidak punya banyak tenaga tersisa di babak kedua dan hal itu memberi China banyak ruang," kata Skorza selepas kekalahan 1-2 yang dialami timnya seperti dikutip BolaSport.com dari Khaleej Times.
Bukan saat melawan China itu saja UEA kalah akibat kebobolan selepas turun minum. Pada laga perdananya di Grup C, gol tunggal Suriah juga di babak kedua.
(Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Galak di Babak Kedua, Hanif Sjahbandi Sebut Alasannya)
Bandingkan catatan tersebut dengan torehan timnas U-23 Indonesia di empat duel Grup A. Sebanyak 9 dari total 11 gol yang diciptakan Garuda Muda terjadi di babak kedua.
Tim asuhan Luis Milla juga terlihat tak kehabisan bensin selepas turun minum dan tetap bisa menyerang dengan intensitas seperti pada babak pertama.
"Kami hanya terus bekerja keras dan berjuang sampai pertandingan selesai dan pada akhirnya bisa membuat gol walau di babak kedua," tutur gelandang Hanif Sjahbandi kepada BolaSport.com.
"Yang jelas, kami berusaha untuk tetap konsisten dalam menjalankan instruksi pelatih," kata anak muda milik Arema FC ini.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar