"Teknik dan pola permainan yang diterapkan cukup merepotkan pemain lawan."
"Ditambah kolaborasi antarpemain sudah saling menunjang, tak heran jika mereka bisa menyamakan kedudukan," ujar Najib.
Kendati demikian, ia menyoroti penampilan Indonesia ketika pertandingan harus diselesaikan melalui "tos-tosan".
(Baca Juga: Permintaan Ricky Fajrin atas Kegagalan Timnas U-23 Indonesia dari UEA)
Menurut pria yang menimba ilmu sepak bola di Diklat Salatiga, Jawa Tengah itu, dalam adu penalti kesiapan mental-lah yang menjadi penentu.
"Tidak mudah memang jika sudah begitu (adu penalti) karena ada beban tersendiri," kata eks penasihat teknik Juku Eja tersebut.
Mental yang benar-benar kuat, masih menurutnya, amat dibutuhkan dalam situasi itu.
"Tapi saya kira ini bisa diatasi, yang penting perbanyak latihan dan uji coba dengan tim-tim dari luar negeri," tuturnya mengakhiri.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar