Nama Djanur membawa memori Muharom Rusdiana dan Maura Hally terbang ke momen final kompetisi Perserikatan musim 1990.
Berstatus sebagai juara bertahan, Persebaya sejatinya lebih diunggulkan ketimbang Persib Bandung.
Namun, kecemerlangan permainan Djanur kala itu membalikkan prediksi.
Satu umpan silang Djanur menjadi asis bagi gol kedua Persib yang dicetak Dede Rosadi.
Persib menjuarai Perserikatan 1990 dengan mengalahkan Persebaya 2-0.
Semasa bermain, Djanur menempati posisi gelandang serang, tapi lebih condong ke sayap kanan.
Tubuhnya yang kecil sering merepotkan pertahanan kiri lawan.
"Saat itu Djanur dan saya sering berduel, pergerakannya sangat merepotkan Persebaya ketika itu," kenang Muharom, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Persebaya.id.
"Dia begitu ulet, cepat dribel bolanya."
"Postur tubuh yang kecil membuatnya semakin lincah saat bermain dan berhadapan dengan lawan," imbuh Muharom.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | superball.id |
Komentar