Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Ketika Timnas U-19 Indonesia Bersua Maradona dkk di Piala Dunia U-20

By Ragil Darmawan - Sabtu, 15 September 2018 | 20:40 WIB
Bek Timnas U-20 Indonesia Eddy Sudarnoto bersaing dengan striker Timnas U-20 Argentina Diego Maradona dalam penyisihan Grup B Piala Dunia U-20 1979 di Omiya, Jepang, 26 Agustus 1979.
FIFA.COM
Bek Timnas U-20 Indonesia Eddy Sudarnoto bersaing dengan striker Timnas U-20 Argentina Diego Maradona dalam penyisihan Grup B Piala Dunia U-20 1979 di Omiya, Jepang, 26 Agustus 1979.

Timnas U-19 Indonesia bukanlah tim "kemarin sore" di Piala Asia (AFC Cup) U-19. 

Di Piala Asia U-19, Timnas U-19 Indonesia pernah juara bersama Myanmar (saat masih bernama Burma) tahun 1961 setelah bermain 0-0 hingga perpanjangan waktu.

Memang, dibandingkan Korea Selatan, Timnas U-19 Indonesia masih kalah jauh.

Korea Selatan juara Piala Asia U-19 sebanyak 12 kali.

Bahkan, dibandingan dengan Timnas U-19 Myanmar pun prestasi Timnas U-19 Indonesia tertinggal.

(Baca Juga: Bangga Timnas U-16 Indonesia dan Timnas U-19 Indonesia Bisa Tampil di Piala Dunia)

Myanmar juara Piala Asia U-19 tujuh kali.

Tim lain Asia Tenggara, Thailand, juara dua kali.

Sampai kini, hanya Myanmar, Thailand, dan Indonesia yang pernah juara Piala Asia U-19 dari Asia Tenggara.

Pada level Piala Dunia, Timnas U-19 Indonesia pernah tampil tahun 1979 di Jepang.

Sebetulnya, Timnas U-19 Indonesia yang kala itu dilatih Soetjipto Soentoro tak berhak ke Piala Dunia U-20 1979.

Sebab, Indonesia hanya sampai perempat final.

Hanya dua tim yang berhak ke Piala Dunia U-20 1979, yakni juara dan runner-up Piala Asia U-19 1978 di Bangladesh.

Ketika itu, juaranya adalah Korea Selatan, Irak sebagai runner-up.

Akan tetapi, Irak mengundurkan diri karena sponsor utama Piala Dunia U-20 1979 adalah Coca-Cola, produk perusahaan Amerika Serikat.

Irak saat itu sangat bermusuhan dengan Amerika Serikat.

Korea Utara dan Kuwait yang sama-sama di peringkat ketiga juga menolak karena bermusuhan dengan Amerika Serikat.

Tim lain dari Timur Tengah yang masuk perempat final, yakni Iran, Arab Saudi, dan Bahrain, juga menolak karena sentimen anti-Amerika Serikat.

Akhirnya, Timnas U-19 Indonesia ditunjuk FIFA untuk mendampingi Korea Selatan ke Piala Dunia U-20 1979 setelah bermufakat dengan AFC.

Dalam undian, Timnas U-19 Indonesia bernasib sial karena masuk "grup neraka" di Grup B bersama Argentina, Polandia, dan Yugoslavia.

Pada laga pertama melawan Argentina, 26 Agustus 1979, Timnas U-19 Indonesia bertekuk-lutut 0-5.

Striker Argentina Ramon Diaz, yang pernah memperkuat Inter Milan dan kini melatih Al-Ittihad, mencetak hatrik.

Diego Maradona mempersembahkan dua gol.

Pada laga kedua melawan Polandia, Timnas U-19 Indonesia menyerah 0-6.

Pada laga terakhir melawan Yugoslavia, Timnas U-19 Indonesia kalah 0-5.

FIFA lalu mencatat Timnas U-19 Indonesia mencetak rekor kebobolan terbanyak dalam sejarah Piala Dunia U-20, yakni 16 gol.

Namun, tetap ada yang patut dibanggakan, yaitu jumlah penonton Argentina kontra Timnas U-19 Indonesia lebih banyak ketimbang ketika Maradona dkk menghadapi Polandia dan Yugoslavia serta laga lain di Grup B.

Argentina versus Indonesia ditonton 15.500 orang di stadion, sedangkan Argentina kontra Yugoslavia ditonton 9.500. Lalu Argentina versus Polandia disaksikan 12.500.

Foto Bersama Maradona

Pelatih Timnas U-19 Indonesia kala itu, Soetjipto Soentoro, tetap bangga kepada para pemainnya karena tampil penuh semangat.

Perintah Soetjipto kepada para pemainnya untuk memperkuat pertahanan tak berjalan karena Indonesia telanjur hanyut dalam gaya permainan Argentina.

Sebelum bertanding, Soetjipto sebetulnya telah mengingatkan Bambang Nurdiansyah dkk untuk tak terlena kepada para bintang Argentina, terutama Maradona.

Akan tetapi, para pemain Timnas U-19 Indonesia malah asyik meminta untuk berfoto bersama dengan Maradona.

"Ada Maradona di Argentina, dia membuat kami terpesona," ungkap Bambang Nurdiansyah, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Kompasiana.

Soetjipto Soentoro sempat marah melihat ulah para pemain Timnas U-19 Indonesia itu.

"Bagaimana kalian mau melawan Maradona, sekarang malah foto bersama dia," kata Soetjipto Soentoro.

Peringatan sang pelatih itu terbukti benar, karena para pemain Timnas U-19 Indonesia terbawa irama permainan Maradona dkk.

Berawal dari pertemuan dengan Timnas U-19 Indonesia, Argentina akhirnya juara setelah menekuk Uni Soviet 3-1 di final.

Maradona bahkan menjadi pemain terbaik.

Ramon Diaz meraih sepatu emas sebagai pencetak gol terbanyak.

TIMNAS U-19 ARGENTINA
Pelatih: Cesar Luis Menotti

Starter

1 Sergio Garcia (kiper)
2 Juan Simon
3 Hugo Alves
4 Abelardo Carabelli (Marcello Bachino 34')
6 Ruben Rossi
7 Osvaldo Escudero
8 Juan Barbas
9 Ramon Diaz
10 Diego Maradona
11 Gabriel Calderon (Juan Meza 50')
13 Osvaldo Rinaldi

Cadangan

5 Daniel Sperandio
12 Rafael Seria
14 Jorge Piaggio
15 Marcello Bachino
16 Alfredo Torres
17 Juan Meza
18 Jose Lanao

TIMNAS U-19 INDONESIA
Pelatih: Soetjipto Soentoro

Starter

18 Endang Tirtana (kiper)
6 David Sulaksmono
7 Pepe Rubianto
9 Bambang Sunarto
10 Arief Hidayat
12 Didik Darmadi
13 Nus Lengkoan
14 Tommy Latuperisa (Eddy Sudarnoto 41')
15 Mundari Karya
16 Subangkit
17 Bambang Nurdiansyah

Cadangan

1 Fachrizal
2 Eddy Sudarnoto
3 Bambang Irianto
4 Imam Murtanto
5 Budhi Tanoto
11 Syamsul Suryono


Editor : Aidina Fitra
Sumber : superball.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X