Pelatih Persiwa Wamena, Suimin Diharja, menyebut para pemainnya naik pitam karena merasa dicurangi wasit yang memimpin laga Liga 2 2018 kontra Persegres Gresik United, Sabtu (15/9/2018).
Kericuhan terjadi pada laga Persegres Gresik United vs Persiwa Wamena di Stadion Gelora Joko Samudro.
Para pemain Persiwa langsung mengejar wasit Abdul Razak ketika sang pengadil memberikan penalti untuk tim tuan rumah.
Pemain Persegres, David Faristian, terjatuh di area penalti Persiwa pada menit ke-78.
Para pemain Persiwa yang tak terima dengan keputusan wasit menyerbu dan melayangkan pukulan serta tendangan kepada wasit asal Sulawesi Tenggara itu hingga terjatuh.
(Baca juga: Timnas U-16 Indonesia Fokus Benahi Mental Jelang Piala Asia U-16)
Selepas pertandingan, pelatih Persiwa Suimin Diharja, turut mempertanyakan keputusan wasit.
Menurut mantan pelatih PSMS Medan itu, telah membuat keputusan keliru ketika memberi penalti kepada Persegres.
"Saya kira Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini perlu juga masuk dalam sepakbola. Setuju nggak? Sebab di sini banyak siluman,” ujar Suimin, selepas pertandingan, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
Penalti untuk Persegres tersebut mengubah skor menjadi 2-1 setelah eksekusi penalti Obet Rivaldo Yulius bersarang di gawang Persiwa.
Menurut Suimin, dirinya hanya ingin kualitas sepak bola terus meningkat.
Salah satunya, dengan meningkatkan kapabilitas wasit yang memimpin jalannya pertandingan.
“Dalam pertandingan ini, dua tim main bagus, pertandingan hari ini dicederai oleh kepemimpinan wasit," kata pelatih 59 tahun itu.
"Kita sudah sama-sama lihat, kalau memang mau benerin sepakbola Indonesia, ayo kita benerin. Tapi kalau ini kita biarkan, ya sudah, biar hancur-hancuran sepakbola (nasional),” ucap Suimin lagi.
Pada laga tersebut, Persiwa lebih dulu unggul melalui Khairul Azmi Pratama pada menit ke-18.
Persegres baru membalas pada injury time babak pertama hingga akhirnya membalikkan keadaan melalui penalti Obet Rivaldo pada menit ke-78.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar