Pertemuan yang berlangsung selama kurang-lebih dua jam itu juga meminta pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini dengan komprehensif.
Mereka juga berharap, hukuman yang dikenakan kepada pelaku-pelaku yang menyebabkan anggota The Jak Mania meninggal dunia itu sesuai dengan hukum yang berlaku.
Tak hanya itu, hukuman nantinya juga diharapkan dapat menimbulkan efek jera bagi seluruh suporter di Indonesia agar ke depannya tidak terulang lagi kejadian serupa.
Secara lebih luas, perwakilan pemain-pemain itu mendesak PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi agar dapat mengeluarkan kebijakan yang dapat mengurai sengkarut di persepakbolaan ini.
Pasalnya, insiden-insiden kekerasan yang melibatkan suporter terus terulang pada tiap tahunnya.
Mereka meimnta PSSI sekaligus PT LIB dapat menerapkan hukuman yang tepat dan berdampak jangka panjang kepada pihak-pihak terkait.
Mereka meminta kepada seluruh elemen suporter klub-klub Liga 1 dan Liga 2 untuk membuat nota damai yang disepakati bersama untuk menjamin kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
Mereka pun bersepakat untuk tidak memainkan laga di pekan ke-24 Liga 1 2018 jika nota damai tersebut belum tercapai.
Sikap tersebut dilakukan para pemain sebagai bentuk belasungkawa atas kematian Haringga Sirila sekaligus sebagai perlawanan dan desakan kepada para suporter agar memutus simpul-simpul pertikaian.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar