Dari tiga tim ini, semua memiliki basic cerita yang cukup unik nan tragis.
Persegres turun ke Liga 3 setelah musim 2017 jadi juru kunci Liga 1 dan pada 2018 tampil pada Liga 2.
Klub hasil merger Petrokima Putra dan Persegres Gresik ini pun seolah ’membunuh’ kota asal mereka yang sempat dikenal sebagai kawasan kekuatan sepak bola Jawa Timur.
Petro Putra adalah juara Liga Indonesia 2002 dan Persegres merupakan tim level atas era Perserikatan.
Kedua tim ini di masa lalu banyak menghasilkan pemain untuk timnas Indonesia, sebut saja Widodo C Putro (pelatih Bali United), almarhum Eri Erianto, hingga Agus Indra Kurniawan.
Kemudian Persigo Semeru FC, klub yang sebelumnya berdomisili di Gorontalo ini pindah markas ke Lumajang dengan nama baru itu.
Namun, mereka hanya dua musim bermain di Liga 2 saat bermarkas di Lumajang sebelum turun kasta.
Sedangkan tim juru kunci Wilayah Timur Liga 2 2018 adalah Persiwa Wamena.
Klub dengan julukan Badai Pegunungan Tengah ini pernah berjaya pada Indonesia Super League 2019 saat menempati posisi runner-up.
Mereka pun menjadi wakil Indonesia pada Piala AFC 2010.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar