PSSI sudah mengumumkan bahwa pelatih timnas Indonesia akan dibesut oleh Bima Sakti yang menggantikan posisi Luis Milla.
PSSI yang sebelumnya sudah mengumumkan untuk memperpanjang kontrak Luis Milla selama satu tahun ke depan itu batal berjodoh kembali dengan sosok pelatih asal Spanyol tersebut.
Luis Milla juga sudah mengucapkan pesan perpisahan kepada masyarakat Indonesia bahwa ia tidak bisa melanjutkan kembali tugasnya melatih tim Merah Putih.
(Baca juga: Iner Sontany Cetak Sejarah, Jadi Pesepak Bola Pertama asal Indonesia yang Rebut Juara di Brunei)
Bahkan dalam kalimat yang dituliskan, Luis Milla menilai ada ketidakprofesionalan dari PSSI kepadanya.
Salah satunya itu adalah PSSI telat membayar gaji Luis Milla dalam 10 bulan terakhir.
PSSI pun sudah mengakuinya bahwa memang terlambat untuk membayar gaji Luis Milla yang dikabarkan mencapai Rp 2 miliar per bulan.
(Baca juga: Piala AFF 2018 - Timnas Malaysia Panggil 26 Pemain dan Bek Kanan Kelahiran Australia Terpaksa Harus Absen)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, mencoba menanggapi apa yang disampaikan Luis Milla melalui akun instagramnya.
Sejatinya, Ratu Tisha Destria menerima kritik yang disampaikan oleh Luis Milla kepada PSSI.
(Baca Juga: Piala AFF 2018 - Eks Pemain Arema Pimpin Top Scorer Sepanjang Masa, Kurniawan Dwi Yulianto Striker Tertajam Indonesia)
Namun ada hal yang menurut Ratu Tisha Destria harus diketahui oleh masyarakat Indonesia terutama pecinta sepak bola Tanah Air.
Pasalnya saat ini, PSSI sedang berusaha untuk memperbaiki citra sepak bola Indonesia agar lebih maju di masa mendatang.
"PSSI terbuka atas kritik saran dari berbagai pihak. PSSI memiliki banyak kekurangan dari sejumlah kekurangan yang dibicarakan (Luis Milla)," kata Ratu Tisha kepada BolaSport.com.
"Oleh karenanya semua program PSSI memiliki fokus memperbaiki pelatih, pemain, wasit. Berjalannya elite pro academy U16, kursus kepelatihan untuk guru-guru sekolah melalui sepak bola demi pengembangan karakter, perbaikan teknis perwasitan, juga inovasi di area digital & marketing," kata Ratu Tisha menambahkan.
(Baca Juga: Kiper Sampdoria Kelahiran NTB Pertahankan Rekor Clean-Sheet di Liga Italia)
Tentu saja untuk mengejar demi memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia itu tidak mudah.
PSSI harus pintar-pintar untuk mengeluarkan keuangan ditambah ada beberapa kerjasama Internasional yang dilakukan oleh mereka.
Salah satunya itu kerja sama di bidang wasit dengan federasi sepak bola Jepang (JFA) dan pengembangan usia muda yang didukung oleh FIFA.
Tak hanya itu, pada 2018 ini banyak turnamen Internasional yang digelar di Indonesia.
"PSSI sedang bekerja sama Internasional dengan DFB (Jerman), JFA (Jepang), FFA (Australia) dan selanjutnya FA (Inggris) untuk pengembangan usia muda yang didukung oleh FIFA," kata Ratu Tisha.
"Serta, dipercayanya PSSI oleh AFC dan AFF untuk menggelar 9 turnamen Internasional selama 2018 adalah pengakuan internasional bahwa PSSI tengah serius berbenah," ucap wanita lulusan FIFA Master tersebut.
Luis Milla didatangkan PSSI pada Februari 2016 dengan durasi kontrak sampai Asian Games 2018 yang berakhir Agustus lalu.
Kehadiran mantan pelatih Real Zaragoza itu tentu saja untuk memberikan prestasi kepada timnas U-23 Indonesia yang berlaga di kualifikasi Piala Asia U-23, SEA Games 2017, dan Asian Games 2018.
Namun ternyata Luis Milla gagal memenuhi target yang diminta PSSI untuk meraih gelar juara di setiap turnamen, kecuali Asian Games 2018.
Timnas U-23 Indonesia gagal melaju ke babak penyisihan grup Piala Asia U-23, lalu hanya mendapatkan medali perak di SEA Games 2017, dan terakhir Luis Milla cuma membawa skuat Garuda Muda lolos ke babak 16 besar Asian Games 2018.
"PSSI memiliki catatan-catatan performa baik negatif maupun positif dari Luis Milla, terutama kaitannya dengan 3 target (Piala Asia U-23, Sea Games 2017, dan Asian Games 2018) yang PSSI akan tetap jaga kerahasiaannya secara profesional," kata Ratu Tisha.
"Maka dari itu PSSI tidak akan berbalas pantun karena suatu hal yang menjadi privasi dari kedua belah pihak."
PSSI tak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasih atas dedikasi yang diberikan Luis Milla selama melatih timnas Indonesia.
Sekarang pelatih timnas Indonesia dipegang oleh Bima Sakti yang sebelumnya hanya menjabat sebagai asisten Luis Milla.
Tugas pertama Bima Sakti adalah membawa timnas Indonesia meraih gelar juara di Piala AFF 2018.
Tergabung ke dalam Grup B bersama Filipina, Singapura, Thailand, dan Timor Leste, turnamen bergengsi se Asia Tenggara itu akan digelar pada 8 November sampai 15 Desember mendatang.
"Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan timnas Indonesia dan ikut mengantarkan tongkat estafet ke pelatih masa depan Indonesia, Bima Sakti," kata Ratu Tisha.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | superball.id |
Komentar