Salah satu faktor sangat menonjol kenapa Persija bisa finis di urutan keempat Liga 1 2017 adalah daya tahan pertahanannya.
Di Liga 1 2017 klub berjuluk Macan Kemayoran itu menjadi satu-satunya tim yang kebobolan paling sedikit, yakni 24 gol.
Rancang Strategi
Kini, berkat konsistensi Ismed Sofyan dkk, Persija berhasil meraih gelar juara Liga 1 2018 dengan menang 18 laga, imbang 8 kali, dan kalah 8 kali.
Persija meraih nilai akhir 62, unggul tipis 1 poin atas PSM Makassar.
Selanjutnya pihak manajemen sudah menyiapkan strategi untuk musim berikutnya, Liga 1 2019.
Belum jelas kapan Liga 1 2019 dimulai, tapi operator PT Liga Indonesia Baru mengindikasikan setelah Pemilu 17 April 2019.
"Kami jelas tidak akan tinggal diam, manajemen sudah merancang strategi sedemikian rupa agar Persija tetap konsisnten musim 2019,” ungkap Gede Widiade, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Persija.id.
Persija akan menjalani musim lebih berat karena harus berpartisipasi di kualifikasi Liga Champions Asia (Asian Champions League/ACL).
Di Liga Champions Asia Persija akan berhadapan dengan juara Liga Singapura, Home United.
Kompetisi itu akan sangat berat mengingat di Piala AFC 2018 Persija kalah di kandang maupun tandang saat bertemu Home United.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | persija.id |
Komentar